Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ubah Nama, Ini Alasan Besar Chandra Asri

Ubah Nama, Ini Alasan Besar Chandra Asri Kredit Foto: Chandra Asri
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) memutuskan untuk melakukan diversifikasi bisnis dari hanya sektor kimia kini juga menggarap sektor infrastruktur. Perusahaan milik orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu pun mengubah  nama menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk yang telah mengantongi restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

“Perubahan nama ini merupakan bagian dari strategi Perseroan seiring dengan langkah korporasi terkait diversifikasi bisnis yang dilakukan tak hanya di sektor kimia, tetapi juga infrastruktur. Perubahan ini juga turut mengakomodasi pertumbuhan Perseroan yang semakin besar dan luas untuk memberikan dampak positif yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Chandra Asri,” kata Head of Corporate Communications PT Chandra Asri Pacific Tbk, Chrysanthi Tarigan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (2/1/2024). 

Chrysanthi menyebutkan jika RUPSLB turut menyetujui pengangkatan Anawat Chansaksoong sebagai Direktur Chandra Asri menggantikan Nattapong Tumsaroj yang telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Chandra Asri pada tanggal 8 Desember 2023. 

Baca Juga: Perusahaan Prajogo Pangestu Akuisisi PLTB Sidrap, Makin Serius Dorong Program Energi Terbarukan Jokowi

Pencalonan Anawat Chansaksoong sendiri diusulkan oleh PT Top Investment Indonesia sebagai pemegang 15% saham Chandra Asri. Anawat Chansaksoong akan menggantikan dan meneruskan sisa masa jabatan Nattapong Tumsaroj sebagai Direktur Chandra Asri terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2024

“Chandra Asri memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Nattapong Tumsaroj atas kontribusi dan dedikasi luar biasa yang beliau telah berikan selama menjabat sebagai Direktur Chandra Asri dalam mengawal perjalanan Chandra Asri menjadi perusahaan kimia terkemuka dan solusi infrastruktur di Indonesia,” ucapnya. 

Sebagai mitra pertumbuhan, pada tahun 2023 ini Chandra Asri telah melakukan diversifikasi bisnis untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Chandra Asri berupaya menguatkan bisnisnya di sektor kimia dengan mendirikan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride (Pabrik CA-EDC) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Alkali (CAA). 

Selain untuk menguatkan bisnis Chandra Asri di sektor kimia, pendirian Pabrik CA-EDC ini juga dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan industri hulu aluminium dan nikel untuk mewujudkan percepatan ekosistem Electric Vehicle (EV) dalam negeri serta mendukung sektor infrasturktur di tanah air.  

Chandra Asri juga berupaya untuk menguatkan sektor infrastruktur dengan mengakuisisi PT Krakatau Daya Listrik (saat ini bernama PT Krakatau Chandra Energi (KCE) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Daya Investasi (CDI), dimana CDI ini didedikasikan khusus untuk pengembangan solusi infrastruktur grup Chandra Asri. 

Baca Juga: Emiten Tambang Konglomerat Prajogo Pangestu Bakal Caplok Petrosea, Ini Tujuannya!

Chrysanthi menuturkan bahwa, diharapkan dengan adanya upaya penguatan sektor infrastruktur oleh grup Chandra Asri, pembangunan kompleks petrokimia berskala global yang dilakukan oleh anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) dapat terlaksana dengan baik.
“Selain untuk pengembangan CAP2, layanan solusi infrastruktur Chandra Asri seperti layanan pelabuhan dan dermaga ke depannya juga akan memberikan dukungan bagi perkembangan industri lainnya di Cilegon,” tuturnya. 

Sebagai titik awal pelaksanaan ekspansi caustic soda and etylene dichloride ini, grup Chandra Asri bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) telah berkolaborasi dalam menjajaki potensi kerja sama penyediaan pasokan caustic soda and etylene dichloride oleh CAA kepada INALUM dengan volume pasokan hingga 120.000 MT per tahun dan potensi penyertaan ekuitas oleh INALUM di dalam CAA hingga 10% dari total equitas CAA.

Setelah mengakuisisi PT KCE dan PT KTI, grup Chandra Asri telah memperoleh investasi sebesar US$194 juta dari Electric Generating Public.

Company Limited (EGCO) dimana investasi ini langsung disetorkan EGCO ke dalam PT CDI. EGCO terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri untuk mendukung pertumbuhan eksponensial lini bisnis infrastruktur. Kolaborasi ini akan menggabungkan keahlian Chandra Asri di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: