Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati Prabowo Subianto Disebut Bersatu dengan Kiai

Hati Prabowo Subianto Disebut Bersatu dengan Kiai Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemimpin Pondok Pesantren Genggong Mutawakil Alallah melontarkan pujian lewat pantun kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Hal ini ia sampaikan saat membuka acara ‘Doa Santri untuk Negeri’ yang juga dihadiri Prabowo di Ponpes Genggong, Kabupaten Probolinggo, ajawa Timur, Selasa (2/1/24).

Dalam pantun tersebut Mutawakil menyebut Prabowo jadi pilihan santri karenahatinnya sudah bersatu dengan Kiai.

“Dari Situbondo pergi ke Bekasi; nginep di Batu mampir Kediri. Kenapa Bapak Prabowo menjadi pilihan kaum santri? Karena hatinya menyatu dengan para kiai,” kata Mutawakil dikutip dari laman fraksigerindra.id.

Baca Juga: Telak! Anies Baswedan: Kalau Bisa Dialog Kenapa Harus Joget?

Mutawakil mengatakan Prabowo adalah seseorang yang telah mewakafkan dirinya untuk Indonesia.

Ponpes Genggong menurut Mutawakil sebelumnya hanya menerima dua tokoh nasional, yaitu KH. Ma’ruf Amin, dan yang kedua adalah Prabowo.

Acara hari ini, lanjutnya, menjadi semarak dan wajib bersyukur kepada Allah karena dihadiri pempimpin masa depan yaitu Prabowo.

“Kami yakin menerima Prabowo karena hidupnya sudah diwakafkan untuk Indonesia,” kata Mutawakil.

“Prabowo sudah ditakdirkan untuk jadi presiden. Salah satu buktinya beliau jadi menhan, posisi strategis yang mempertahankan kedaulatan negara,” lanjut Mutawakil.

Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo

Lebih dari itu, unsur pertahanan menurut Mutawakil juga beririsan dengan nilai agama. Sebab, semua agama apapun memerlukan stabilitas negara.

“Maka posisi Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah uji coba dan ternyata beliau sukses,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: