Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turun 3 Persen, Harga Bitcoin Memantul Setelah Reaksi Positif Pasar ETF

Turun 3 Persen, Harga Bitcoin Memantul Setelah Reaksi Positif Pasar ETF Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada hari Kamis, 11 Januari 2024, pasar kripto mencatatkan tonggak sejarah dengan peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat. Pada awalnya, hal ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Melansir CoinDesk, volume perdagangan ETF Bitcoin mencapai $4,6 miliar pada hari pertama. Harga Bitcoin melonjak hingga lebih dari $49.000. Hal ini bahkan memicu sentimen bullish yang menyebabkan lonjakan harga mata uang kripto lainnya, seperti Ether (ETH) dan Solana (SOL).

Namun, euforia awal tersebut justru diikuti oleh volatilitas pasar yang membuat spekulan berjangka merasakan dampak rugi.

Harga Bitcoin mulai tergelincir setelah beberapa saat, sehingga memicu spekulasi bahwa volume perdagangan tinggi yang didorong oleh ETF Bitcoin Grayscale kemungkinan besar disebabkan oleh penjual. Bitcoin turun hingga mencapai $45,700, kembali ke level sebelum peluncuran ETF dan gagal mencapai angka $47,000.

Hingga berita ini ditulis, Coin Market Cap mencatat harga Bitcoin tidak lebih dari $43,000 atau turun sekitar 3 persen selama minggu peluncuran ETF-nya. 

Gejolak harga ini menciptakan situasi sulit bagi pedagang berjangka Bitcoin, baik jangka panjang maupun pendek, yang mengalami likuidasi dengan total kerugian mencapai $83 juta. Bursa kripto utama, seperti Binance, menjadi saksi terbesar dari likuidasi Bitcoin senilai hampir $40 juta dalam kedua arah perdagangan.

Pada Jumat, 12 Januari 2024, Bitcoin terus merosot di bawah $42,000, mengalami penurunan hingga hampir 10%. Harga yang mencapai puncak $46,000 sebelumnya kini terpental, menciptakan kerugian besar-besaran.

Baca Juga: Duh! Baru Juga Mau Berkembang, Industri Kripto Malah Dikenakan Banyak Pajak

Saham Coinbase (COIN) mengalami penurunan 7.4%, sementara perusahaan penambang Bitcoin seperti Marathon Digital (MARA), Hut 8 (HUT), dan Riot Platforms (RIOT) semuanya merosot setidaknya 10%.

Kekhawatiran pada penurunan harga setelah peristiwa positif, seperti ETF Bitcoin, bukanlah hal baru. CryptoQuant, firma riset kripto, bahkan telah memperkirakan bahwa Bitcoin dapat turun hingga $32,000 setelah persetujuan ETF.

Analis Swissblock mencatat bahwa Bitcoin gagal mencapai target $50,000 dan hype seputar ETF akan segera mereda.

Perhatian menarik justru terletak pada mata kripto yang lain. Pertanyaan yang muncul setelah ini adalah, apakah pasar dapat mempertahankan momentum kenaikan setelah lonjakan harga yang terjadi karena peluncuran ETF Bitcoin?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: