Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang beberapa waktu lalu menyatakan Indonesia mencari seorang pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.
Petrus mengingatkan bahwa Kapolri berpotensi menjadi tidak netral dalam Pilpres 2024 karena disebut-sebut sebagai 'orangnya Jokowi'.
"Bahkan sebuah Podcast menyatakan Polri dicurigai menjadi kaki dari Capres-Cawapres 02. Jadi Kapolri ini memang harus diingatkan, terlebih-lebih di saat publik menunjukan sikap muak terhadap dinasti politik dan nepotisme Jokowi yang hanya menguntungkan keluarga dan kroninya," kata Petrus.
Petrus mengingatkan, jika Kapolri tidak mengembalikan netralitas aparatnya dan netraliras dirinya, maka Pemilu yang adil, jujur dan damai hanya akan menjadi harapan kosong belaka.
Menurut Petrus bila Polri tidak netral, dinasti politik dan nepotisme yang memenangkan pemilu dan pilpres, maka yang terjadi bukan demokrasi dan bukan bagian dari kedaulatan rakyat.
"Jika Jokowi tetap membiarkan aparaturnya tidak netral, demi dinasti politik dan nepotismenya, maka arah pemakzulan Presiden Jokowi bisa akan terjadi lebih cepat, karena jalan menuju pemakzulan terbuka lebar mengingat 5 Fraksi di DPR berada di luar Koalisi Indonesia Maju dengan jumlah anggota DPR lebih besar," tegas Petrus.
"Kapolri perlu mengubah sikapnya dalam soal netralitas," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement