Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertamu Menuju Surakarta, Istri Anies Baswedan Disambut Musik Keroncong oleh Waldjinah

Bertamu Menuju Surakarta, Istri Anies Baswedan Disambut Musik Keroncong oleh Waldjinah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Surakarta -

Istri Anies Baswedan, Fery Farhati dan Putrinya, Mutiara Annisa Baswedan berkunjung ke kediaman Diva Keroncong Indonesia, Waldjinah. Kunjungan ini merupakan bagian dari silaturahmi.

Dalam kunjungannya itu, Fery dan Mutiara disambut dengan alunan musik keroncong. Dengan sapaan dan pelukan hangat Waldjinah dan keluarga menyambut kedatangan Fery dan Mutiara.

Baca Juga: Kritik Tak Jelasnya Nasib Warga Kampung Bayam, Anies Baswedan: Dzalim!

Fery menyampaikan rasa senang bisa bertemu Waldjinah. Dia mengaku, Waldjinah adalah salah satu penyanyi keroncong yang di idolakan Fery sejak kecil. Salah satu lagu yang digemari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta periode 2017-2022 itu yakni Walang Kekek yang rilis pada tahun 1969.

"Saya itu sangat suka sekali dengan ibu. Ibu Waldjinah itu cantik sekali kalau pakai kebaya dan sanggul," kata Fery di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (22/1).

Waldjinah hingga saat ini masih melestarikan budaya keroncong dengan memberikan kursus keroncong gratis.

Berdasarkan catatan ISI Solo, terdapat 34 album piringan hitam dan 176 album kaset dengan total sebanyak 1.766 lagu yang diciptakan Waldjinah.

Baca Juga: Menyapa Warga Bogor, Anies Baswedan: Semangat Perubahan Akan Menular

Selain itu, Eyang Waldjinah juga melestarikan kain batik yang dia gunakan saat bernyanyi keroncong. Sekitar 700 kain kuno masih dilestarikan hingga saat ini.

Dalam kesempatan itu, Fery dan Mutiara juga diperlihatkan sejumlah kain warisan Eyang Waldjinah. Salah satunya yaitu kain batik tulis yang dibuat keluarga Waldjinah dengan motif kembang kantil 'Magnolia'.

Baca Juga: Tak Banyak Atraksi, Anies Hadiahkan Cak Imin Skor 11 dari 10

Batik dengan kembang kantil ini merupakan motif yang diciptakan oleh R.A. Kartini pada tahun 1879-1904.

"Kain ini usianya sudah ratusan tahun, ini satu-satunya dari karangan dari R.A. Kartini, motif kembang kantil Magnolia. Ini sudah di simpan dan turun temurun," ucap Waldjinah

Baca Juga: Disambut Lautan Massa di Bekasi, Anies: Ini Bukan Bayaran!

Selain kain tersebut, maestro ini juga memiliki koleksi kain batik perpaduan antara budaya luar dan Indonesia. Kunjungan Fery di kediaman Waldjinah ditutup dengan nyanyi bersama lagu Walang Kekek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: