Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berkampanye di Taman Nukila Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1). Anies pun menyatakan dirinya bicara soal ketimpangan bukan karena menjadi calon presiden, tetapi melihat fakta ketimpangan yang terjadi sudah lama, khususnya di Maluku Utara.
“Harga beras murah atau mahal? Apakah perlu dilanjutkan? Pendidikan murah atau mahal? Banyak pulau-pulau di sini kekurangan guru. Banyak yang sekolahnya rusak. Apakah itu perlu diteruskan? Perlunya apa? Perubahan,” kata Anies.
Baca Juga: Anies Perintahkan THN Cabut Laporan soal Jokowi ke Bawaslu: Itu Hal Receh
Kita berkumpul di sini, ujar dia, karena kita ingin perubahan.
“Kita ingin melakukan kebijakan yang memberikan rasa kesetaraan. Saya datang ke sini, berbicara soal ketimpangan, keadilan, bukan karena saya menjadi calon presiden. Bukan,” ucapnya.
“Saya datang ke sini tahun 2011-2012, pada waktu itu kami mengirimkan guru-guru ke pulau-pulau yang terpencil. Namanya Indonesia mengajar. Waktu itu Bupatinya Bapak Muhammad Kasuba yang ada di sini. Kami kirimkan guru datang ke sini. Itu kira-kira 13-14 tahun yang lalu. Guru datang bergantian,” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement