Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Data Riset Analitika: PSI Lolos ke Senayan, Gerindra Teratas

Data Riset Analitika: PSI Lolos ke Senayan, Gerindra Teratas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil Survei Data Riset Analitika menunjukkan elektabilitas Gerindra menempati peringkat paling atas hingga mencapai 20,6 persen. Hal ini konsisten jelang ajang dari Pemilu 2024.

Gerindra adalah partai utama pengusung pasangan Prabowo-Gibran. Melejitnya elektabilitas pasangan dengan nomor urut 02 tersebut memberikan coattail effect bagi Gerindra, yang pada dua pemilu sebelumnya hanya menduduki peringkat kedua dan ketiga.

Baca Juga: Kaesang: Habis Nyoblos Prabowo-Gibran, Jangan Lupa PSI

Sementara itu pada jajaran papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diperkirakan bakal melenggang ke Senayan. PSI yang digawangi putera Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, itu menembus ambang batas parlemen dengan meraih elektabilitas 4,3 persen.

“Elektabilitas Gerindra teratas dalam konstelasi pemilu legislatif, dan di jajaran papan tengah PSI diprediksi lolos menuju Senayan,” ungkap Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina di Jakarta pada Selasa (30/1). 

Menurut Nana, pemilu kali ini yang didominasi soal Pilpres membuat partai-partai yang kurang memiliki asosiasi dengan capres-cawapres harus bekerja lebih keras lagi. Di antara tiga pasangan capres-cawapres, hanya sedikit yang berkaitan dengan partai pengusungnya.

Selain Gerindra dengan figur ketua umumnya Prabowo Subianto, hanya PDIP dan PKB yang cukup memiliki kaitan dengan kandidat Pilpres. PDIP adalah partai utama pengusung Ganjar-Mahfud, sedangkan PKB menjadi anggota koalisi pengusung Anies-Muhaimin.

PDIP yang berasosiasi kuat dengan figur Ganjar Pranowo masih meraih elektabilitas tinggi, menduduki peringkat kedua sebesar 17,8 persen. PKB dengan ketua umumnya Muhaimin Iskandar meraih 7,8 persen, bersaing dengan Golkar yang elektabilitasnya 8,5 persen.

“Meskipun tidak ada figur Golkar yang maju dalam Pilpres, tetapi mesin politik partai yang selalu menjadi bagian dari pemerintahan itu masih mampu menjaga posisinya bertahan pada peringkat tiga besar,” jelas Nana.

Baca Juga: Jokowi Tak Netral di Pilpres, Gerindra: Secara Etik Tidak Salah

Hanya saja, harus diakui keunggulan PKB yang mampu mendekati elektabilitas Golkar. “Di antara anggota Koalisi Perubahan, hanya Cak Imin yang diasosiasikan dengan partai pengusungnya, sedangkan Anies Baswedan tampak lebih independen,” terang Nana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: