Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies: Negara Kok Berbisnis dengan Rakyat

Anies: Negara Kok Berbisnis dengan Rakyat Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan bahwa negara tidak boleh menggunakan pendekatan bisnis kepada rakyatnya. 

Menurutnya, negara mesti hadir memberikan kesetaraan kesempatan kepada rakyat di seluruh wilayah. Adapun hal itu dia ungkap dalam acara Sarasehan DPD RI bersama Calon Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (2/2/2024).

"Tidak ada untung dan rugi bagi negara, enggak ada, enggak bisa negara rugi kalau kita pikir penduduknya cuma sedikit, negara kok berbisnis dengan rakyat, tidak, negara itu berbicara tentang kesetaraan, kesempatan," kata Anies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Anies mengaku sempat berusaha menghadirkan kesetaraan pada saat menyelesaikan persoalan kesenjangan di wilayah kepulauan DKI Jakarta. Pada saat itu, dia menyebut Kepulauan Seribu mengalami ketimpangan dengan anggaran yang tak sedikit.

"Kami melakukan reformasi terhadap kawasan kepulauan itu," jelasnya. 

Berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies mengaku telah membangun Pasar Induk di Kepulauan Seribu. Kala itu, dia menyebut pemerintah menanggung semua pembiayaannya.

"Di situ (Pasar Induk) tapi tidak boleh retail yang belanja di situ hanya warung supaya warung di Kepulauan Seribu tidak mati," ucap Anies.

Baca Juga: Ulama, Kyai, Nyai se-Madura Deklarasikan Dukungan untuk Anies-Muhaimin

Bahkan, Anies juga mengaku telah memudahkan mobilitas di Kepulauan Seribu dengan penyediaan kapal. Dengan kapal itu, dia menilai Pulau Sebira yang terletak paling utara, bisa dengan mudah melakukan perjalanan. 

"Dulu kalau pakai kapal itu 8 jam sampai 10 jam kapal tradisional, dengan kita bangun pakai kapal dari kami itu 2 jam sudah sampai ke Pulau Sebira," kata Anies.

Lrbih jauh, Anies mengklaim perekonomian masyarakat di daerah kepulauan DKI Jakarta meningkat dengan sentuhannya. Bahkan saat ini, kata dia, masyarakat meminta Kepulauan Seribu disediakan ATM.

"Ini menggambarkan peredaran perekonomian sehingga sekarang butuhnya ATM," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: