Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Polri, Ahmad Sahroni Yakin Gembong Narkoba Fredy Pratama Bisa Dibekuk Tahun Ini, 'Tinggal Tunggu Waktu'

Dukung Polri, Ahmad Sahroni Yakin Gembong Narkoba Fredy Pratama Bisa Dibekuk Tahun Ini, 'Tinggal Tunggu Waktu' Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri melalui Operasi Escobar, berhasil menangkap delapan pengedar narkoba jaringan Fredy Pratama pada awal Januari 2024.

Penangkapan teraebut dilakukan di Lampung. Dirtipidnarkoba Bareksrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Kamis (1/2), bahkan mengatakan pihaknya optimis bisa menangkap Fredy Pratama di tahun 2024 ini.

Tekad Polri untuk bisa menangkap gembong narkoba Fredy Pratama ini pun lantas mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut menilai, jika Polri bersungguh-sungguh, pasti tak susah untuk menangkap gembong narkoba itu.

"Saya yakin 100% kalau Polri bisa segera tangkap gembong narkoba Fredy Pratama di tahun ini. Bahkan kalau bersungguh-sungguh, tengah tahun ini pun saya kira bisa. Karena dari laporan kan lokasinya sudah terdeteksi, ‘kaki-tangan’nya pun sudah banyak yang kita tangkap. Berarti tinggal menunggu waktu sampai Polri tangkap bandar utamanya,” ujar Sahroni dalam keterangannya (6/2).

Lebih lanjut, Sahroni ingin Fredy Pratama segera ditangkap lantaran permasalahan narkoba di Indonesia kian mengkhawatirkan.

Menurutnya, Fredy Pratama harus bertanggung jawab atas perlakuannya yang telah merusak banyak anak muda bangsa.

“Karena selama ini dia seenaknya mengendalikan barang haram tersebut dari luar (negeri) sana. Ini kan selalu yang bikin repot pemberantasan di dalam negeri. Ujung-ujungnya yang rugi siapa? Ya jelas, kita bangsa Indonesia. Anak-anak muda kita jadi rusak, bahkan banyak yang meninggal karena narkoba ini. Jadi ini kejahatan berat dan harus segera diadili,” tambah Sahroni.

Maka dari itu, menurut Sahroni, untuk menekan angka peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia, pelaku utama tersebut mutlak harus ditangkap.

Karena jika tidak, pasokan dari luar akan terus menghantui pemberantasan di dalam negeri.

“Kalau bandar utamanya tidak ditangkap, akan sulit kita menekan angka pengguna narkoba ini. Karena yang selama ini kita tangkap kan hanya anak buahnya, yang kalau ketangkap bisa diganti sesuka hati sama dia. Nah makanya biar tuntas, kita tangkap langsung bandar utamanya,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: