Harita Nickel optimistis dengan masa depan komoditas dari nikel. Pihaknya meyakini bahwa salah satu mineral bumi ini akan menjadi barang dengan nilai ekonomi yang tinggi dan berdampak besar untuk Indonesia.
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy mengatakan, nikel memiliki masa depan yang baik, khususnya dalam ekosistem pasar kendaraan listrik dunia.
Baca Juga: Dampak Hilirisasi Nikel di Indonesia Bagi Lingkungan dan Masyarakat
“Nikel memiliki masa depan yang baik, dulunya hanya dipakai sebagai bagian dari stainless stell. Ternyata nikel bisa dipakai untuk baterai mobil listrik, kagetlah dunia,” ujarnya di Energy Building , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3)
Hal ini mengingat nikel merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik. Roy mengatakan, memang benar terdapat dua jenis baterai kendaraan listrik yang akan menjadi perhatian dunia yakni Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan Nikel Cobalt Manganese (NCM). Namun keduanya memiliki perbedaan masing-masing yang mencolok dan patut diperhatikan oleh industri.
Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan Nikel Cobalt Manganese (NCM) menggunakan lithium, yang membedakannya adalah bahan dasarnya yang mana besi dan nikel untuk menghantarkan aliran dari listrik
LFP lebih murah karena bahan bakunya lebih murah namun ia memiliki daya simpan listriknya jauh lebih rendah dibandingkan NCM. Bahan dasar baterai tersebut juga merupakan bahan dalam produksi dari pupuk.
Baca Juga: Menangkan 2 Blok Tambang Nikel Baru, Ini yang Tengah Dipersiapkan Antam
NCM di sisi lain memiliki daya pakai yang lebih pendek dari LFP. Keduanya akan bersaing menjadi dasar kendaraan listrik dalam market dunia.
“LFP dan NCM akan berdaya sebagai dua produk unggulan yang menguasai market baterai kendaraan listrik dunia,” jelas dari Roy.
Baca Juga: Hilirisasi Nikel Bak Pisau Bermata Dua, Pemerintah Disarankan Lakukan Ini
Nikel akan mendapatkan keuntungan besar seiring dengan perkembangan ekosistem market kendaraan listrik dalam ranah dari Indonesia. Masyarakat perlahan akan sadar akan sejumlah keunggulan dari kendaraan listrik mulai dari hemat energi sampai ramah lingkungan.
“Trend kendaraan listrik semakin besar, pemerintah juga melakukan banyak kerja sama untuk menghadirkan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan listrik sampai dengan home charging. Insentif-insentif ini sangatlah baik," tutur Roy.
Baca Juga: Harga Nikel Anjlok, Indonesia Harus Jangan Sampai Terlambat Antisipasi
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya nikel akan diuntungkan tidak hanya dari ekspor komoditas-komoditas berbasis nikel namun juga pengusaan akan salah satu bahan baku dari kendaraan listrik dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement