Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Nikel Masih Sulit, Harita Nickel Siapkan Jurus Efisiensi

Bisnis Nikel Masih Sulit, Harita Nickel Siapkan Jurus Efisiensi Kredit Foto: Harita
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menegaskan komitmennya untuk memperkuat efisiensi operasional di tengah kondisi industri nikel global yang masih penuh tantangan. Perusahaan menghadapi berbagai faktor eksternal, seperti perlambatan ekonomi global, persaingan usaha yang semakin ketat, serta peningkatan biaya operasional akibat perubahan kebijakan domestik dan internasional.

Untuk menjaga daya saing, Harita Nickel menerapkan sejumlah strategi efisiensi. Salah satu langkah utama adalah pembangunan pabrik quicklime atau kapur tohor yang akan digunakan sebagai bahan pendukung dalam proses hidrometalurgi High Pressure Acid Leach (HPAL). Pabrik ini diharapkan dapat mengurangi biaya bahan baku dan meningkatkan efektivitas produksi. Selain itu, perseroan juga melakukan pengetatan biaya operasional di seluruh unit bisnis.

Baca Juga: APNI: Naiknya Royalti Nikel Bisa Tumbangkan Pendapatan Perusahaan

Dalam laporan keuangan periode fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2024, Harita Nickel mencatat pendapatan sebesar Rp 26,97 triliun. Laba kotor tercatat sebesar Rp 8,45 triliun, sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 6,38 triliun.

Di lini pertambangan, Harita Nickel membukukan volume penjualan bijih nikel sebesar 23,75 juta wet metric ton (wmt) kepada perusahaan afiliasi di bidang pengolahan dan pemurnian nikel. Sementara itu, di lini pengolahan dan pemurnian, sepanjang 2024 perusahaan mencatatkan penjualan feronikel (FeNi) sebesar 126.344 ton, Mixed Hydroxide Precipitate(MHP) sebesar 63.431 ton, serta produk turunan MHP berupa nikel sulfat (NiSo₄) sebesar 38.622 ton.

Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan Proyek Hilirisasi yang Beri Dampak Maksimal Bagi Perekonomian

Selain fokus pada efisiensi, Harita Nickel juga berupaya meningkatkan standar operasional bertaraf internasional. Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah penyelesaian proses audit dan penilaian Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Direktur Keuangan Harita Nickel, Suparsin D. Liwan, menegaskan bahwa perusahaan akan terus menjaga keseimbangan antara efisiensi dan keberlanjutan operasional.

“Kami juga akan tetap fokus menjalankan operasi secara efisien, menyelesaikan proyek yang sedang dalam masa konstruksi, dan terus meningkatkan standar operasi sehingga kondisi keuangan perseroan tetap terjaga,” ujar Suparsin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: