Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saring Baru Sharing, Cegah Penyebaran Hoax di Media Digital

Saring Baru Sharing, Cegah Penyebaran Hoax di Media Digital Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Kediri -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Rabu (13/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Literasi digital perlu disosialisasikan secara merata, sehingga masyarakat Indonesia semakin bijak ketika menemukan berita hoax di media digital. Berita hoax merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda mengatakan pengguna internet terliterasi baik akan lebih dulu menyaring sebelum membagikan informasi yang diterima.

“Saat menerima berita atau informasi, jangan buru-buru meng-share hanya karena isinya sesuai dengan keinginan,” kata Diana saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/3/2024).

Sebelum membagikan informasi yang didapat, setiap orang harus lebih dulu memikirkan apa keuntungan berkomentar negatif, berdebat untuk hal tidak penting, hingga menyebarkan hoax dan ujaran kebencian.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keamanan Digital untuk Cegah Penipuan Online

Narasumber lain, Guru SMK Yapalis Krian, Content Creator, Moch. Sofi Asrifin mengatakan pengguna internet perlu memahami perihal jejak digital ketika berselancar di dunia digital. Jejak digital mencakup unggahan foto dan status di media sosial, riwayat pencarian, dan riwayat email.

Pengguna internet yang terliterasi dengan baik akan berusaha meninggalkan jejak digital positif. Ada beberapa cara dapat dilakukan, seperti pintar memilih informasi yang disebarkan apakah baik atau buruk, kemudian tidak mudah percaya berita tak masuk akal.

“Menggunakan password yang kuat agar tidak mudah diretas. Tidak tergesa-gesa ketika menerima informasi yang menyebabkan tidak aman,” ujar Sofi.

Dalam kesempatan yang sama, Relawan TIK, Zainul Hasan menambahkan, kemajuan teknologi informasi tidak hanya membuat masyarakan bebas berekspresi di dunia digital. Kini masyarakat semakin gencar melakukan transaksi digital.

Praktis, efisien, aman, dan fleksibel menjadi alasan masyarakat sekarang ini senang bertransaksi secara digital. Kini dengan bermodalkan gadget dapat membeli segala kebutuhan tanpa keluar rumah.

Baca Juga: Berperan Aktif Laporkan Informasi Hoax Lewat Kanal yang Disediakan Pemerintah

“Kita harus bijak melakukan transaksi digital. Kenali alat transaksi digital dan lapak atau marketplace yang digunakan,” kata Zainul.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda, Guru SMK Yapalis Krian, Content Creator, Moch. Sofi Asrifin, dan Relawan TIK, Zainul Hasan.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: