Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transaksi Perdagangan Terus Meningkat, Indonesia dan Sri Lanka Luncurkan Perundingan Preferential Trade Agreement

Transaksi Perdagangan Terus Meningkat, Indonesia dan Sri Lanka Luncurkan Perundingan Preferential Trade Agreement Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Sri Lanka meluncurkan perundingan Indonesia–Sri Lanka Preferential Trade Agreement (ISL–PTA). Penandatanganan dilaksanakan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga di Jakarta dan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Sri Lanka Tharaka Balasuriya di Colombo, Sri Lanka.

“Saya dan Menteri Balasuriya meyakini peluncuran perundingan Indonesia–Sri Lanka PTA akan memperkuat hubungan dagang bilateral dan menjadi pondasi peningkatan hubungan ekonomi kedua belah pihak untuk bersama-sama mencapai kesejahteraan,” ungkap Wamendag Jerry.

Perundingan perjanjian dagang bilateral antara Indonesia-Sri Lanka merupakan arahan pemimpin kedua negara yang diinisiasi sejak 2017. Dalam pertemuan bilateral Presiden Indonesia dan Sri Lanka di Beijing pada 17 Oktober 2023, kedua kepala negara sepakat segera merundingkan Indonesia-Sri Lanka PTA.

“Perundingan ISL-PTA akan membahas peningkatan akses pasar dalam bidang perdagangan barang untuk produk-produk unggulan Indonesia dan Sri Lanka. Saya dan Menteri Balasuriya berharap ISL–PTA dapat meningkatkan perdagangan bilateral serta menjadi tonggak awal untuk mengembangkan cakupan kerja sama perdagangan yang lebih luas,” kata Wamendag Jerry.

Baca Juga: Kemendag Kembali Fasilitasi Ekspor Produk UKM Binaan di Surabaya Senilai USD 226,6 Ribu

Sri Lanka merupakan salah satu mitra dagang potensial Indonesia di kawasan Asia Selatan dan telah memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Singapura serta baru saja menandatangani perjanjian dagang dengan Thailand. ISL-PTA diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk- produk ekspor Indonesia di pasar Sri Lanka.

Dalam peluncuran perundingan ISL-PTA, Wamendag Jerryturut didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dan Direktur Perundingan Bilateral Johni Martha. Acara juga turut dihadiri secara daring oleh Duta Besar RI untuk Sri Lanka di Colombo dan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia di Jakarta.

“Kedua pihak menargetkan pertemuan pertama perundingan ISL-PTA dapat dilaksanakan pada semester I-2024. Tim Perunding Indonesia dan Sri Lanka akan mengupayakan perundingan dapat diselesaikan segera agar dapat dimanfaatkan. Melalui ISL-PTA, Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor ke Sri Lanka untuk produk-produk unggulan seperti produk sawit, kertas, dan asam lemak (fatty acid),” jelas Dirjen Djatmiko.

Baca Juga: Kemendag Panggil Tiktok Pekan Depan, Bahas Keranjang Kuning?

Tercatat, perdagangan bilateral Indonesia-Sri Lanka tumbuh positif 1,17 persen dalam lima tahun terakhir. Total perdagangan kedua negara pada 2023 tercatat USD 369,7 juta atau meningkat 17,61 persen dari tahun sebelumnya senilai USD 314,4 juta.

Pada 2023, ekspor Indonesia ke Sri Lanka tercatat USD 326,6 juta atau naik 23,87 persen dibanding 2022 senilai USD 263,7 juta. Sementara itu, impor Indonesia dari Sri Lanka pada 2023 tercatat USD 43,1 juta atau turun 14,95 persen dibanding 2022 senilai USD 50,7 juta. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Sri Lanka dalam lima tahun terakhir (2019–2023) dengan nilai surplus pada tahun 2023 sebesar USD 283,5 juta.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Sri Lanka antara lain minyak kelapa (kopra), minyak petroleum, kertas dan karton, tembakau, dan batu bara. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Sri Lanka antara lain kain rajutan, mesin pengolah tembakau, wadah pengemas dari kertas dan karton, serta label dan lencana untuk tekstil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: