Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadikan Kawasan Indo-Pasifik Berdaya Saing Global, IPEF Manfaatkan Momentum Percepatan Implementasi Perjanjian Rantai Pasok

Jadikan Kawasan Indo-Pasifik Berdaya Saing Global, IPEF Manfaatkan Momentum Percepatan Implementasi Perjanjian Rantai Pasok Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai tindak lanjut Pertemuan Tingkat Tinggi IPEF di San Francisco pada 16 November 2023, Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Department of Commerce (US DOC) kembali menginisiasi Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF, yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (14/03), dengan dipimpin oleh US Secretary of Commerce Gina Raimondo dan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah 13 negara anggota IPEF. Pemerintah Indonesia turut hadir dalam kesempatan ini dengan diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pertemuan tersebut membahas proses implementasi perjanjian IPEF Pillar II (Rantai Pasok), perkembangan perundingan Pilar III (Energi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil), serta persiapan penandatanganan Perjanjian Pilar III (Energi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil) dan penyelenggaraan Clean Economy Investor Forum pada Juni 2024 mendatang di Singapura.

Pada sesi pembukaan, Secretary Raimondo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim negara mitra IPEF. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, perundingan IPEF telah menyelesaikan seluruh pembahasan teks dan akan memasuki fase implementasi. Secretary Raimondo menyampaikan target dan langkah-langkah ke depan dalam rangka implementasi Pilar II, III, dan IV.

Baca Juga: Tingkatkan Hubungan Ekonomi, Menko Airlangga dan Menteri Inggris Bahas Kerja Sama Strategis Ini!

Sejak Februari 2024 silam, Pilar II telah entry in force dan negara mitra IPEF diharapkan dapat segera melalukan ratifikasi perjanjian ini. Secretary Raimondo juga menyampaikan agar negara anggota IPEF dapat segera melakukan finalisasi Terms of Reference (ToR) untuk ketiga badan yang terdapat dalam Pillar II.

Pada Pilar III, Secretary Raimondo menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif negara Mitra pada empat Cooperative Work Program (CWP) baru, yaitu Pasar Karbon, Inisiasi Listrik Bersih, Transisi Berkeadilan, dan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Sementara pada Pillar IV, AS menekankan agar negara mitra IPEF dapat mulai mengidentifikasi kebutuhan program bantuan teknis dan capacity building. Hal ini guna membantu mitra IPEF dalam implementasi Pilar IV terkait sistem perpajakan, anti-bribery dan anti-money laundering.

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia berfokus pada operasionalisasi perjanjian-perjanjian IPEF dengan menekankan partisipasi aktif dan adil bagi seluruh negara partisipan IPEF. Selain itu, Menko Airlangga juga menyatakan Indonesia menyambut baik tiga kerangka lokakarya yang diusulkan oleh Amerika Serikat sebagai inisiatif lanjutan Pilar IV serta rencana pelaksanaan penandatanganan perjanjian Pilar III dan IV yang akan dilaksanakan di Singapura pada Juni 2024 mendatang.

Lebih lanjut, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengundang keterlibatan Pemerintah dan Swasta dalam Clean Economy Investor Forum yang akan dihelat pada Juni 2024 di Singapura. Forum ini diharapkan dapat bertujuan memfasilitasi kerjasama investasi dalam bidang ekonomi bersih dari para mitra IPEF. Senada dengan Secretary Raimondo, Deputi Gan Kim Yong juga mengutarakan agar negara mitra IPEF dapat segera melakukan finalisasi ToR pada Pillar II.

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap 5 Kebijakan Prioritas untuk Pastikan Ketahanan Ekonomi Nasional

Sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon dalam IPEF, Deputi Menteri Perdagangan Korea Selatan Roh Keon-ki siap bekerja sama dalam penggalangan capital fund dalam Pilar III. Dana tersebut akan ditujukan untuk membiayai proyek energi bersih potensial dalam IPEF. Deputi Roh Keon-ki juga berharap bahwa dengan ditandatanganinya Pilar II, disrupsi rantai pasok global yang sempat terjadi akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina tidak terulang kembali.

Secara umum, negara partisipan IPEF menyampaikan dukungan atas implementasi Pillar II serta agenda Clean Economy Investor Forum dan PTM di Singapura. Melanjutkan momentum akan keberhasilan IPEF tahun lalu, implementasi program kerja IPEF saat ini membutuhkan pembiayaan proyek potensial secara terjangkau, technical assistance, networking dan capacity building sebagai bentuk manfaat nyata yang dapat diraih bersama secara cepat.

Dalam penutupannya, Secretary Raimondo menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang baik dari semua tim negosiator IPEF selama ini, serta mengutarakan perlunya keberlanjutan komitmen bersama dalam mewujudkan implementasi IPEF terutama pada pillar II, III dan IV. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: