Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indo Intertex ke-20 Ajang Update Teknologi Pelaku Industri TPT dan Brand Fashion Indonesia

Indo Intertex ke-20 Ajang Update Teknologi Pelaku Industri TPT dan Brand Fashion Indonesia Kredit Foto: Istimewa

Atau penasaran dengan supplier tekstil dari brand fashion besar seperti buttonscarves, ria miranda, vanila hijab dan brand fashion besar lainnya? Daliatex Kurnia sang supplier tekstil yang selalu menghadirkan tekstil terbaik untuk brand fashion di Indonesia akan berbagi bagaimana brand fashion kamu bisa punya kualitas bahan yang tidak kalah dengan brand fashion besar lainnya.

Masih banyak brand-brand besar lainnya yang pastinya akan menjadi inspirasi bisnis seperti Dyah Ayu Andari, Cotton Ink, Zyta Delia dkk yang akan berbagi pengalaman dan ilmu mereka dalam membangun bisnis fashion. 

INDO INTERTEX 2024 menghadirkan lebih dari 600 perusahaan dari 16 negara dan menargetkan 12.000 pengunjung dari kalangan profesional maupun pelajar. Beberapa nama besar di industri tekstil yang berpartisipasi di pameran tahun ini, antara lain AGANSA, SIGMA, APR, LENZING, dan masih banyak lagi. Teknologi-teknologi yang diperkenalkan adalah teknologi massive yang mendukung konsep industri ramah lingkungan.  

“Tekanan ekonomi global 2024 masih diliputi ketidakpastian, namun pemerintah optimis bahwa ekonomi Indonesia berdaya tahan dan industri (Tekstil dan Produk Tekstil) TPT, yang akan menjaga daya tahun perekonomian Indonesia,” ucap Adie Rochmanto Pandiangan, Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian.

Berdasarkan data yang diolah Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian, industri tekstil dan pakaian memberikan kontribusi sebesar 6.05% pada PDB industri pengolahan non – migas dengan nilai ekspor mencapai USD 6,2 miliar pada periode Januari – September 2023. Melanjutkan tren postitif tersebut, di tahun 2024 Pemerintah akan kembali menjalankan program andalan restrukturisasi mesin untuk para pelaku usaha industri tekstil.  

“Hasil evaluasi program restrukturisasi di tahun 2023 menunjukkan dampak positif terhadap kinerja industri penerima program insentif. Hal tersebut dilihat dari sisi peningkatan kapasitas, produktivitas, efisiensi energi, penyerapan tenaga kerja hingga penjualan,” jelas Jemmy Kartiwa Saatratmaja, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: