Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicara Udara Buka Diskusi Polusi Udara dari Perspektif Keislaman

Bicara Udara Buka Diskusi Polusi Udara dari Perspektif Keislaman Kredit Foto: Bicara Udara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga non profit, Bicara Udara secara aktif melakukan edukasi mengenai isu polusi udara, mengadakan Forum Ibu Muslim Muda dengan menggandeng EcoDeen dan Umat Untuk Semesta serta beberapa kolaborator lainnya.

Community Specialist Bicara Udara Primadita Rahma mengatakan, sebagai ruang diskusi bagi ibu dan muslimah muda agar kemudian dapat berperan aktif untuk menyuarakan isu-isu mengenai polusi udara.

Bicara Udara menggandeng rekan-rekan kolaborator, komunitas dan organisasi yang bergerak di isu lingkungan namun menggunakan perspektif keagamaan, karena berangkat dari situasi bahwa umat muslim merupakan mayoritas di Indonesia. 

“Maka apapun perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan akan mempengaruhi Indonesia juga di skala besar. Semoga dengan refleksi hari ini bersama Majelis Ulama Indonesia, kita dapat mengimplementasikan perilaku ramah lingkungan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT,” ujar Prima dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: Rayakan HUT ke 53, Askrindo Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci Ramadan

Prima mengatakan, kegiatan yang dikemas dalam bentuk kajian agama yang akan mengaitkan wawasan mengenai polusi udara dengan peran ibu di dalam rumah tangga.

Dengan diiringi peluncuran modul Korelasi Polusi Udara terhadap Stunting, sebagai pedoman dan pegangan para ibu dan muslimah muda, dalam menyuarakan pentingnya strategi pengendalian pencemaran udara yang lebih tepat.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA MUI Hayu Prabowo menyampaikan, masalah perubahan iklim dan lingkungan hidup harus dicermati bersama bahwa bukan permasalahan ringan, karena akan mempengaruhi seluruh bentuk ekonomi dan juga menyangkut kesehatan masyarakat.

“Kita baru saja mengeluarkan fatwa pengendalian perubahan iklim. Penyebab perubahaan iklim ini kan sebetulnya dari emisi, baik pembakaran hutan dan kebakaran lahan, emisi dari kendaraan kita, emisi dari pembangkit listrik kita, ini menyebabkan perubahan iklim,” ujar Hayu. 

Menurut Hayu, sudah menjadi tanggungjawab bersama untuk bisa meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan hidup dan polusi udara.

“Nah, ini tanggung jawab kita semua bagaimana menurut Maqashid Syariah, tujuan Syariah, kita harus menjaga keturunan kita menjadi kuat. Inilah tugas kita semua bagaimana kita semua bertanggung jawab untuk bisa meningkatkan ketahanan lingkungan kita terhadap perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan hidup dan polusi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: