"Daftar pemilih sudah ada. Nah jadi ini enggak ada serumit bikin dari nol, tapi ini sudah setengah, mungkin sepertiga jalan tinggal gitu. Jadi jangan kita mikirnya udah langsung 'ah kasian KPU enggak sanggup' ya jangan kasihani tugas KPU memang itu," ujarnya.
"Jangan dikunci oleh asumsi-asumsi enggak, mungkin ada Pemilu ulang. Kemudian kita menyingkirkan keadilan substantif bahwa ini adalah Pemilu terburuk dalam sejarah Indonesia," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Syaiful Hidayat juga meyakini gelaran Pilpres 2024 telah didesain untuk dua putaran. Hanya saja, kata Djarot, desain dua putaran itu seolah dikerangkeng lantaran banyak pihak yang pesimis terhadap putaran kedua di Pilpres.
Baca Juga: Mayoritas Rakyat Terima Hasil Pilpres, Gugatan ke MK Dinilai Berlawanan dengan Logika Publik
"Pilpres ini memang didesain untuk dua kali putaran, dua putaran sejak awal. Jadi jangan kemudian dikerangkeng, 'gak mungkin waktunya, gak mencukupi.' Gak, waktunya mencukupi. Karena apa? karena ketika undang-undang itu dibahas memang didesain untuk dua putaran," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement