PT PLN Nusantara Power (PLN NP) membidik target dapat melakulan perdagangan karbon dua kali lipat dibandingkan dengan capaian yang diperoleh pada tahun 2023.
Direktur Management Human Capital and Administrasi PLN NP, Karyawan Aji mengatakan, pada tahun 2024 perseroan mematok target emisi setara 2 juta ton CO2 yang diperdagangkan. Dimana setidaknya terdapat 13 pembangkit listrik yang akan terlibat dalam perdagangan karbon tahun 2024.
Baca Juga: Soal Pengembangan Nuklir, PLN: Ada Rusia, Amerika Serikat...
“Tahun lalu kan hampir 1 juta ton, tahun ini mungkin 2 juta ton CO2. Ada 13 PLTU," ujar Aji saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Aji mengatakan, perusahaan sangat mendorong terjadinya transisi energi karena dengan perdagangan karbon itu inisiatif net zero itu lebih terpacu.
Dengan kata lain, perusahaan yang membangun renewable power plant bisa membuat sertifikat karbon, perusahaan-perusahaan yang mengurangi bisa membuat sertifikasi pengurangan emisi.
"Artinya dari emisi itu dapat diperjual belikan dan mendorong akan ada tambahan lain sehingga secara keekonomian perusahaan yang membangun renewable akan menjadi berkurang bebannya. Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan CO2 bebannya akan bertambah,” ujarnya.
Aji menyebut, pada 2023 PLN NP jadi salah satu pihak yang sangat agresif dalam pembukaan perdagangan karbon.
Baca Juga: SPKLU PLN Diapresiasi Pemudik, Tenang Gunakan Mobil Listrik!
Sebagaimana diketahui, Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah diresmikan sejak September tahun 2023. Saat baru diluncurkan PLN NP menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement