Julian menyebut, ASOMM JWG ke-11 merupakan sarana berbagi pengetahuan dan praktik pertambangan dan pengolahan mineral yang baik, termasuk dari negara yang memiliki aspek pertambangan maju dan organisasi internasional yang sangating untuk negara-negara ASEAN.
"Sangat penting bagi ASEAN untuk mempelajari cara mengintegrasikan sektor ini ke dalam ekonomi, masyarakat, dan sistem regulasi yang formal," ucapnya.
Baca Juga: Akselerasi Program Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbud
Workshop ASOMM JWG ke-11 dimulai dengan pemaparan hasil pengumpulan baseline data yang dilakukan pada tahun 2023 untuk mendapatkan data dan informasi dari negara anggota ASEAN mengenai praktik pertambangan rakyat dan skala kecil di setiap negara ASEAN oleh Dr. Agus Wahyudi dari Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA; Workshop terdiri atas tiga topik yaitu:
Pemaparan kondisi pertambangan rakyat dan skala kecil saat ini di masing-masing negara ASEAN yang dibawakan oleh setiap delegasi dari negara anggota ASEAN;
Pemaparan studi kasus atau pengalaman/ cerita sukses dan pelajaran di beberapa negara dan regional dalam mengintegrasikan pertambangan rakyat dan skala kecil ke dalam perekonomian, termasuk formalisasi, regulasi, teknologi dan aspek sosial ekonomi.
Pamaparan model kerangka kerja dan contoh negara dalam memformalisasi pertambangan rakyat dan skala kecil dan Bagaimana kerangka kerja tersebut dapat diterapkan dan diterapkan di ASEAN.
Workshop menghadirkan sejumlah pakar yang telah berpengalaman menangani pertambangan rakyat. Marina Ruete, IGF Senior Law Advisor and ASM Lead membahas tentang formalitas, informalitas dan ilegalitas pertambangan rakyat dan skala kecil. Prof. Gavin Hilson, University of Surrey, Inggris memaparkan tentang informality dan illegal pertambangan rakyat dan skala kecil di Afrika. Andoni Torrontegui, International Partnership, ENAMI-Chile menguraikan tentang pertambangan rakyat dan skala kecil di Chile dan peran organisasi ENAMI.
Baca Juga: Menteri ESDM Tetapkan HBA dan HMA April 2024
Sementara itu David Alcantara, Instituto Hondureno de Geologia y Minas mengupas tentang strategi dan implementasi formalisasi pertambangan rakyat dan skala kecil di Honduras. Marcin Piersiak, Alliance for Responsible Mining yang menjelaskan tentang kerangka formalisasi pertambangan rakyat skala kecil, dan pertambangan rakyat skala besar di Colombia dan Peru dalam aspek Cost-Benefit dan Fiskal. Fitsum Weldegiorgis, University of Queensland, Australia menguraikan tentang tata kelola dan aspek sosial ekonomi terkait pertambangan rakyat dan skala kecil
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement