Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AAJI Ungkap Biang Kerok Tingginya Inflasi Medis di RI

AAJI Ungkap Biang Kerok Tingginya Inflasi Medis di RI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi inflasi biaya medis di Indonesia masih akan tetap tinggi di tahun 2024. 

Hal itu mengacu pada hasil laporan Mercer Marsh Benefit (MMB) Health Trends 2024 yang memprediksi inflasi medis tahun ini berada di angka 13%.

Meski turun dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 14,6%, prediksi inflasi medis tahun ini tetap dianggap masih sangat tinggi.

Baca Juga: Inflasi Medis Makin Mencekik, Bagaimana Nasib Perusahaan Asuransi?

"Angka (13%) tersebut masih sangat tinggi dibandingkan perkiraan sejumlah kalangan untuk inflasi umum Indonesia di tahun 2024 (sekitar 3%)," kata Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, saat dihubungi Warta Ekonomi, Kamis (2/4/2024).

Togar menuturkan, tingginya inflasi medis juga terjadi akibat tren pelemahan rupiah yang diantaranya melemahnya ekonomi beberapa negara di Eropa seiring menguatnya sentimen positif atas prospek ekonomi Amerika Serikat.

"Pelemahan ekonomi beberapa negara Eropa dan menguatnya sentimen positif atas prospek ekonomi AS, menjadi salah satu faktor masih tingginya inflasi biaya medis," ungkapnya.

Tingginya inflasi medis, kata Togar, berdampak pada meningkatnya tren klaim kesehatan. Dia memprediksi, angka klaim kesehatan tidak berbeda jauh dengan tahun 2023.

"Diperkirakan masih tidak berbeda jauh dibandingkan realisasi tahun 2023, yaitu sekitar Rp20 triliun," ujarnya. 

Untuk menekan hal tersebut, Togar mengaku industri asuransi telah melakukan berbagai langkah strategis melalui kerja sama dengan penyedia fasilitas kesehatan. 

Baca Juga: Bidik Segmen Affluent, Allianz Life dan HSBC Hadirkan Asuransi Warisan yang Anti Inflasi

"Langkah ini merupakan tindak lanjut atas MoU antara OJK dan Kemenkes," jelasnya.

Lebih jauh, Togar menyebut industri asuransi juga telah mengeksplorasi sejumlah penguatan internal dengan melakukan berbagai pemanfaatan layanan konsultasi digital maupun sosialisasi kesehatan secara aktif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: