Dia mengaku, pihaknya akan tetap fokus menjaga kewajiban jangka panjang pada pemegang polis. Hal itu akan Arvist dilakukan dengan secara pruden.
Baca Juga: Akibat Lonjakan Inflasi Bank Sentral Mesir Naikkan Suku Bunga Sebesar 6%
“Kami tidak berubah strateginya dan kami lebih mengarah untuk menjaga kewajiban jangka panjang pemegang polis. Jadi hal-hal itu lah yang kami coba lakukan investasinya secara pruden,” jelasnya.
Meski begitu, Simon tak menampik munculnya asumsi produk akibat naiknya suku bunga acuan. Akan tetapi, dia meyakini pengelolaan investasi yang baik dapat menjaga proses penjualan produk asuransi lebih baik.
“Dengan dukungan investasi yang kami miliki, kami masih bisa mengelola untuk penjualan atau pricing produk-produk yang kami akan tawarkan,” pungkasnya.
Baca Juga: Imin Bicara Hubungan Megawati-Jokowi Kemungkinan Bisa Baikan
Sementara itu, Arvist sendiri telah membukukan laba bersih sebesar Rp145 miliar di tahun 2023 atau tumbuh 18,25% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp122 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement