Kredit Foto: Andi Hidayat
Dia menilai, dibutuhkan perjuangan panjang untuk menghidupi dan membentuk ekosistem bisnis waralaba hingga akhirnya digandrungi para pembisnis lokal. Saat ini, bukan hanya waralaba internasional saja yang masuk ke Indonesia, melainkan juga waralaba lokal masuk dalam pasar global.
“Semakin hari semakin bertambah waralaba lokal yang masuk ke mancanegara, salah satunya beberapa bulan yang lalu, dari tahun yang lalu, di Malaysia semakin banyak waralaba Indonesia. Dan yang terakhir Malaysia juga membeli master franchise untuk waralaba Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga: Kantongi Dana Segar, Runchise Kian Siap Perkuat Bisnisnya di Indonesia
Levita menuturkan, industri waralaba di Indonesia juga memiliki peran penting dalam membangun ekonomi Indonesia dan perkembangan sumber daya manusia. Dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,04%, kata Levita, kontribusi sektor perdangan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 12,94%.
Di sisi lain, kata dia, neraca perdagangan Indonesia tahun 2023 mengalami surplus sebesar US$ 36,91 miliar. Dia menyebut, Indonesia mencatat tren surplus perdagangan selama 45 bulan.
“Periode surplus ini merupakan periode terpanjang dalam 15 tahun terakhir. Kondisi seperti ini lah yang membuat bisnis waralaba semakin berkembang,” ujarnya.
Lebih jauh, Levita berharap industri waralaba Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mempesona di mancanegara. Dia juga berharap ekosistem bisnis waralaba saat ini bisa terus meningkat.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II yang Dibangun PTPP
“Tujuan kami untuk lebih mensosialisasikan lagi bisnis waralaba ini bagi intepreneur-intepreneur muda seperti yang ditarget kan oleh pemerintah, maupun meningkatkan intepreneur muda yang sampai saat ini masih rendah sekali,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement