Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SEG Solar Bakal Gelontorkan Investasi US$500 Juta di Grand Batang City

SEG Solar Bakal Gelontorkan Investasi US$500 Juta di Grand Batang City Kredit Foto: KITB
Warta Ekonomi, Jakarta -

SEG Solar (SEG), produsen photovoltaic (PV) asal Amerika Serikat, telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) yang merupakan Holding BUMN Danareksa untuk membangun pabrik terbarunya. 

Investasi besar SEG menandakan langkah penting dalam menjadikan Grand Batang City sebagai pusat manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara memperkuat komitmen Indonesia terhadap energi hijau, dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 

Jun Zhuge, pendiri dan COO SEG, serta Ngurah Wirawan, Direktur Utama Grand Batang City, secara resmi menandatangani PPTI untuk lahan seluas 40 hektar. Penandatanganan PPTI ini menjadi bukti nyata keseriusan komitmen SEG untuk berinvestasi di Indonesia senilai lebih dari US$500 juta. 

Pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul. Proyek ambisius ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi PV. 

Baca Juga: Jadikan Kawasan Indo-Pasifik Berdaya Saing Global, IPEF Manfaatkan Momentum Percepatan Implementasi Perjanjian Rantai Pasok

“Keberadaan SEG merupakan bukti nyata daya tarik Grand Batang City sebagai tujuan investasi utama bagi industri manufaktur PV. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada SEG Solar dalam membangun pabrik mereka dan membantu mereka mencapai kesuksesan di Indonesia,” kata Ngurah Wirawan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). 

Dalam kesempatan yang sama, Pendiri dan COO SEG, Jun Zhuge, mengatakan bila tata letak terintegrasi di seluruh rantai industri sangat penting bagi SEG untuk mematuhi standar rantai pasokan yang sesuai dengan hukum. 

“Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG memastikan penyediaan produk hijau yang bersih dan dapat dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia, dengan demikian memfasilitasi transisi global menuju energi hijau rendah karbon," ujar Jun Zhuge. 

Pembangunan pabrik SEG Solar di Grand Batang City diharapkan akan dimulai pada tahun 2024 dan selesai pada kuartal kedua tahun 2025. Dengan hadirnya SEG Grand Batang City memasuki babak baru sebagai pusat manufaktur energi terbarukan terbesar di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat komitmen terhadap energi terbarukan dan transisis menuju masa depan energi berkelanjutan, dan mendorong lokalisasi produksi dan meningkatkan efisiensi. 

Tak hanya SEG, KITB bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), serta PT Mlapamlapi Berkah Samiyan (Locarasa) melaksanakan penandatanganan Perjanian Sewa (PS) sebagai tenant ritel & komersial pertama di gedung pengelola Grand Batang City. 

Baca Juga: PT IWIP Dorong Pengembangan UMKM Sekitar Kawasan Industri

“Kami sangat senang menyambut Mandiri, BSI, dan Locarasa sebagai tenant pertama di kawasan ritel & komersial Grand Batang City. Kehadiran mereka mencerminkan kepercayaan terhadap potensi Grand Batang City sebagai kawasan industri terdepan yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur yang lengkap,” tambah Ngurah. 

Tak hanya fokus pada sektor industri, Grand Batang City kini juga memperluas layanannya dengan menghadirkan ruang komersial dan perkantoran yang terdapat di Gedung Pengelola, dan juga kavling komersial yang tersebar di beberapa area, dengan total luas mencapai 30 hektar. 

Ruang Komersial di Gedung Pengelola Grand Batang City, menara enam lantai yang megah, menawarkan solusi ideal bagi beragam kebutuhan bisnis dan komunitas. 

Gedung Pengelola Grand Batang City diharapkan akan beroperasi penuh pada kuartal ketiga 2024, menghadirkan kemudahan akses bisnis yang beragam bagi para pelaku industri dan masyarakat di kawasan ini.

“Kehadiran Mandiri, BSI, dan Locarasa sebagai tenant pertama menjadi tonggak penting dalam perjalanan Grand Batang City menuju statusnya sebagai kawasan industri terintegrasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat,” tutup Ngurah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: