Kredit Foto: Bank Sahabat Sampoerna
Lebih jauh, Ridy juga mengaku akan melibatkan kerjasama kemitraan dengan perusahaan-perusahaan fintech untuk menyalurkan layanan pay later.
"Jadi memang Bank Sampoerna melakukan bisnis nggak selalu sendiri, bisa juga dengan mitra-mitra kita," pungkasnya.
Baca Juga: Bank Sampoerna Bidik Target Dua Digit Pembiayaan UMKM
Sebagaimana diketahui, Bank Sampoerna mencatat penyaluran kredit yang tumbuh 13,2% (year-on-year/yoy) menjadi Rp11,6 triliun dibandingkan penyaluran kredit akhir Maret 2023 sebesar Rp10,3 triliun.
Adapun sekitar 67% dari total keseluruhan penyaluran kredit yang dilakukan Bank Sampoerna menjadi porsi pinjaman yang disalurkan untuk sektor UMKM sebesar Rp7,8 triliun.
Hingga akhir Maret 2024, Bank Sampoerna sendiri mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 15% yoy menjadi Rp12,9 triliun jika dibandingkan akhir Maret 2023 sebesar Rp11,2 triliun.
Baca Juga: Bikin Gerah, OJK Cabut Izin Usaha BPR Bank Jepara Artha
Sementara itu, kualitas kredit Bank Sampoerna sendiri terjaga dengan baik dengan rasio gross non-performing loan (NPL) di level 3,8%. Level itu relatif setara dengan tingkat NPL di Maret 2023 sebesar 3,9%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement