Pemegang Saham Bank Jago Setuju untuk Angkat Mantan Bos KSEI Jadi Direktur
PT Bank Jago Tbk (ARTO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 menetapkan susunan anggota dewan direksi dan dewan komisaris untuk masa jabatan 2024-2027.
RUPST Bank Jago mengangkat Supranoto Prajogo sebagai direktur perseroan dengan masa jabatan efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Supranoto memiliki karir dan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri perbankan dan keuangan. Sebelum bergabung dengan Bank Jago pada 1 Agustus 2023 sebagai Head of Finance, Technology & Operations Bank Jago, ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 2016-2023.
Baca Juga: Tumbuh 24%, Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp22 Miliar di Kuartal I 2024
“Dengan pengalaman yang luas di industri perbankan dan keuangan, kami yakin Supranoto dapat memperkuat Bank Jago menjadi bank yang konsisten dalam inovasi dan kolaborasi,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2024).
Berikut susunan anggota Direksi Bank Jago yang disetujui RUPST:
Direktur Utama : Arief Harris Tandjung
Direktur Kepatuhan : Tjit Siat Fun
Direktur : Peter van Nieuwenhuizen
Direktur : Sonny Christian Joseph
Direktur : Umakanth Rama Pai
Direktur : Supranoto Prajogo
Capaian 2023
Sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) yang menggunakan model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital, Bank Jago menyampaikan pencapaian positif sepanjang 2023.
Mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital, Bank Jago berhasil mencatatkan pertumbuhan, baik dari jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit.
Pada akhir 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah, termasuk 8,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 3 juta nasabah, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 yang sebanyak 5,1 juta nasabah.
Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah dana pihak ketiga (DPK). Pada akhir 2023 lalu jumlah DPK mencapai Rp12,1 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2022 yang sebesar Rp8,3 triliun.
Baca Juga: OJK Ungkap Ada Potensi Kenaikan Kredit Macet Usai Restrukturisasi Covid-19 Dihentikan
Pada penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan. Jumlah pinjaman pada akhir 2023 mencapai Rp13 triliun atau meningkat 38% dari akhir 2022 yang sebesar Rp9,4 triliun.
Pertumbuhan kredit berdampak positif terhadap pertumbuhan aset yang mencapai 26% atau menjadi sebesar Rp21,3 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp17 triliun. Sementara laba bersih setelah pajak (net profit after tax) Bank Jago mencapai Rp72 miliar atau naik 355% dari 2022 yang sebesar Rp16 miliar.
“Sejak awal Bank Jago konsisten mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital sebagai unique value proposition kami. Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo serta platform investasi online Bibit dan Stockbit, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan keuangan Jago,” tutup Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement