Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Impor, Wapres Ingin Papua Selatan Jadi Pusat Industri Gula

Tekan Impor, Wapres Ingin Papua Selatan Jadi Pusat Industri Gula Maruf Amin | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Papua Selatan sebagai pusat industri gula nasional. Hal ini karena kebutuhan gula nasional masih didominasi oleh gula impor yang terus meningkat setiap tahun.

"Tiap tahun naik terus bahkan pada 2023 sampai 6 juta ton impor. Diperkirakan 2045 itu penduduk kita mencapai 300 juta orang. Jadi semakin banyak kita impor. Maka kita ingin Merauke ini kita kembangkan sebagai pusat pertanian, perkebunan, termasuk tebu," jelasnya saat mengunjungi Kawasan Perkebunan Tebu Sermayam di Kampung Ngguti Bob, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke pada Selasa, (4/6/2024).

Baca Juga: Wapres RI Harap Gedung Landmark BSI Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Aceh

Wapres berharap pengembangan perkebunan tebu ini dapat berhasil dengan menghasilkan kadar gula (rendemen) di atas 11 persen seperti di Australia. Saat ini, rendemen tebu di Jawa Timur baru mencapai 6-7 persen.

Sementara Pimpinan Proyek PT Global Papua Abadi (GPA), Totok Lestyo, melaporkan bahwa di kawasan Perkebunan Tebu Sermayam akan dibangun pabrik gula dan bioetanol.

"Di sini rencana kita akan membuat 2,6 juta ton gula dan 244 juta liter bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan," ujarnya.

Totok juga mengungkapkan bahwa Papua Selatan diproyeksikan akan menjadi pusat pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata pada 2025-2029.

Ia menambahkan bahwa Merauke membutuhkan benih unggul untuk budidaya tebu. Oleh karena itu, bibit dari Jawa Timur dan Australia telah didatangkan untuk diteliti dan dikembangkan di Merauke.

Pengembangan Kawasan Perkebunan Tebu Sermayam merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung percepatan swasembada gula nasional dan bioetanol sebagai bahan bakar nabati. Kawasan ini mencakup 506 hektar dengan investasi sebesar Rp53,8 triliun.

Baca Juga: Sensasi Manis Gula Aren Khas Indonesia Kini Berhasil Mendunia

Rencananya, lima pabrik gula akan dibangun di Merauke untuk mengolah tebu dari lahan seluas 490.000 hektar. GPA juga membangun fasilitas laboratorium untuk riset dan kultur jaringan guna menghasilkan bibit tebu unggul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: