
PT PP Presisi Tbk (PPRE) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memituskan untuk melakukan perubahan dalam struktur manajemen perseroan. Perseroan mengangkat Arzan sebagai Direktur Utama menggantikan I Gede Upeksa Negara.
Komisaris Utama PPRE, Nur Rochmad mengatakan dalam RUPST pemegang Saham PPRE menyetujui adanya perubahan susunan Pengurus Perseroan yang diusulkan oleh Pemegang Saham Mayoritas PT PP (Persero) Tbk.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas jasa, tenaga, pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi PPRE yang berakhir dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2023”, tutur Nur Rochmad, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga: Berkomitmen Ciptakan Bisnis Berkelanjutan, PPRE Yakin Ciptakan Perubahan yang Signifikan
Dengan ini susunan pengurus Perseroan berubah menjadi Komisaris Utama/Komisaris Independen Nur Rochmad, Komisaris Albert SM Simangunsong, dan Komisaris Muhaammad Zahid. Sementara untuk direksi, Direktur Utama Arzan, Direktur Keuangan & HCM M. Arif Iswahyudi, dan Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi Rebimun.
Dalam RUPS Tahunan perseroan dan pemegang saham juga telah menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp173 Miliar, dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp80,21 miliar, yang akan digunakan untuk cadangan Wajib sebesar Rp4,01 miliar atau 5% dari laba bersih. Sisanya, 95% atau Rp76,2 miloar akan dialokasikan perseroan sebagai laba ditahan.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II yang Dibangun PTPP
Adapun, sepanjang 2023 perseroan memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun. Perolehan kontrak baru Perseroan tersebut didominasi oleh 2 lini bisnis utama yaitu Mining Services 65% dan Civil Work 30%, sedangkan sisanya sebesar 5% diperoleh dari lini bisnis supporting.
Perseroan juga mencatatkan kinerja untuk Tahun Buku 2023 yang positif dengan revenue mencapai Rp3,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp173 miliar.
“Jika melihat realisasi kinerja dan bisnis Perseroan relatif menunjukkan bahwa Perseroan fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi masih berada di jalur yang tepat. Meskipun pendapatan dan laba bersih menunjukan masih belum mencapai target, namun Perseroan dapat menurunkan beban dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat pada angka 17,45% di tahun 2023. Perseroan juga berupaya menjaga EBITDA tetap berada pada angka positif sebesar Rp1,0triliun di tengah tantangan yang harus dihadapi,” ujar Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PT PP Presisi Tbk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement