Lihat Informasi dari Berbagai Sisi Agar Tidak Salah Menyimpulkan
Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur bertemakan “Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi!” pada Sabtu (8/6/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen agar masyarakat dapat aman bermedia digital. Setiap individu tidak langsung percaya terhadap informasi yang banyak tersebar di ruang digital.
Baca Juga: Bantu Pulihkan Pariwisata Indonesia, Peran Influencer di Era Digital Kian Mampu Diandalkan
Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda mengatakan, masyarakat sekarang ini tidak boleh terpancing ketika mendapatkan informasi. Lihat terlebih dulu informasi tersebut dari berbagai sisi.
“Dari satu sisi peristiwa, kita bisa saja salah menyimpulkan sesuatu,” kata Diana saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (8/6/2024).
Ada tiga jenis informasi yang bertujuan memprovokasi. Misinformasi merupakan informasi salah, tidak akurat, dan tidak ada niat menipu. Disinformasi adalah informasi salah, tidak akurat, dan disebarkan dengan sengaja. Malinformasi adalah informasi nyata tapi disebarkan untuk merugikan seseorang, organisasi, maupun negara.
Owner LPK Mitra Ilmu, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam mengatakan, kecakapan digital membantu masyarakat lebih memanfaatkan perangkat digital yang dimiliki. Sehingga setiap individu semakin produktif menggunakan media sosial.
“Di era digital ini, media sosial bukan hanya untuk bersosialisasi, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan,” kata Khotibul.
Dalam kesempatan sama, CEO Mavix Contractor, Miftakhul Firdaus Catur Putra mengatakan, informasi sekarang ini menjadi sesuatu yang mudah didapat. Namun, masyarakat harus menyadari ada informasi benar dan salah, sementara di internet tidak ada yang memfilter.
Baca Juga: Jadikan Etika Sebagai Pondasi Berperilaku Baik di Ruang Digital
Oleh karena itu, masyarakat menjadi filter terhadap informasi tersebut. Setiap individu harus bisa membedakan informasi benar dan hoaks, dengan mengecek informasi tersebut dari berbagai sumber.
“Jangan mudah percaya dari satu sumber berita. Pastikan dulu kejelasan isi berita tersebut dari beberapa sumber lain. Ini penting untuk membedakan informasi benar atau hoaks,” kata Miftakhul.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda, Owner LPK Mitra Ilmu, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam, dan CEO Mavix Contractor, Miftakhul Firdaus Catur Putra sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement