Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah berharap agar para pemangku kebijakan untuk tidak membuat komunikasi publik bahwa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja.
Sehingga, hal-hal yang disampaikan dalam kondisi seobyektif mungkin.
"Agar rakyat sejak dini bisa bersiap menghadapi segala kemungkinan dan bersatu-padu,” kata Said.
Dari sisi teknokratis, tambahnya, hendaknya pemangku kebijakan fiskal dan moneter kian memperkuat kebijakan struktural perekonomian nasional, antara lain, pertama, memastikan tata kelola devisa, terutama devisa hasil ekspor sumber daya alam berjalan optimal untuk memperkuat cadangan devisa. Berikan kebijakan insentif dan sanksi yang sepadan untuk menopang tata kelola devisa nasional.
Kedua, terus melakukan reformasi pada sektor keuangan agar lebih inklusif, dan mendorong aliran modal asing semakin tumbuh. Sebab aliran masuk investasi portofolio kembali positif pada triwulan II 2024 (sampai dengan 30 Mei 2024) secara neto tercatat sebesar 3,3 miliar dolar AS.
"Artinya peluang ini perlu terus dijaga oleh pemerintah dan BI,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Ketiga, perketat kebijakan impor, terutama pada sektor sektor yang makin menggerus devisa, dan memukul sektor industri dan tenaga kerja. Importasi hendaknya difokuskan sebagai kebijakan jangka pendek untuk menambal defisit pangan dan energi yang terus berlanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement