Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Pemerintah Siapkan Tiga Jurus Ini

Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Pemerintah Siapkan Tiga Jurus Ini Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah ancaman serius ketahanan pangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim, Pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dengan menggencarkan tiga program utama, yakni optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo.

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Fadjry Djufry optimis tiga program ini, dibantu dengan keterlibatan aktif petani milenial dan penggunaan teknologi modern, dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi ancaman pangan di masa depan.

"Dengan sinergi semua pihak, kita bisa menghadapi tantangan ini dan mengubah keadaan dari ketergantungan impor menjadi negara pengekspor," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Ketahanan Pangan Nasional di Tangan Petani Milenial,’ kemarin.

Baca Juga: Klaim Tekan Impor, Pompa Air Jadi Solusi Jokowi Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Ia memaparkan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, program pertama dari Kementerian Pertanian adalah optimalisasi lahan rawa. Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektar lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.

Langkah perbaikan irigasi juga mencakup wilayah-wilayah sentra utama seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. "Dengan perbaikan infrastruktur irigasi, diharapkan produktivitas lahan rawa dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu menyokong kebutuhan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim," tutur dia.

Fadjry melanjutkan, langkah kedua, yakni pompanisasi, yang berfokus pada optimalisasi lahan kering tapi masih memiliki sumber air bawah tanah. Target pemerintah pada program ini dengan memanfaatkan satu juta hektar lahan kering, dengan sasaran utama wilayah Jawa yang mencakup 500 ribu hektar.

Baca Juga: Sumber Daya Alam Melimpah, Luhut Klaim Indonesia Bisa Atasi Perubahan Iklim

Melalui program ini, ia berharp lahan kering dapat diubah menjadi lahan produktif dengan bantuan teknologi pompanisasi untuk irigasi. Hal ini akan meningkatkan luas tanam dan produksi pangan secara keseluruhan

Sementara program ketiga, yaitu penanaman padi gogo di sela-sela tanaman perkebunan. Inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi padi secara keseluruhan.

Dengan menanam padi gogo di antara tanaman perkebunan, luas tanam padi diharapkan bertambah, sehingga dapat menutup kekurangan produksi akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim."Gerakan ini juga menjadi langkah antisipatif terhadap dampak negatif dari musim kemarau yang berkepanjangan," tegasnya.

Selain itu, Fadjry menggarisbawahi pentingnya peran petani milenial sebagai salah satu kunci sukses penerapan ketiga program utama ini. Wawasan dan keahlian mereka terkait teknologi modernisasi pertanian sangat berharga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: