Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Jurus Kimia Farma Guna Jaga Kinerja yang Positif dan Berkelanjutan

Ini Jurus Kimia Farma Guna Jaga Kinerja yang Positif dan Berkelanjutan Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana untuk melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan dalam rangka menjaga kinerja perseroan tumbuh positif dan berkelanjutan. Rencana transformasi perseroan untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan bersama–sama dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN). 

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Djagad Prakasa Dwialam mengungkapkan bahwa penguatan ini nantinya akan menjadi landasan strategi portofolio bisnis KAEF di berbagai segmen. Pertama, pada segmen manufaktur, terkait dengan rasionalisasi fasilitas produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan efisiensi, maka akan dilakukan penataan fasilitas produksi KAEF Group dari 10 menjadi 5 pabrik, penataan portfolio produk dan penguatan marketing & sales

Ke- dua, untuk segmen trading melalui peningkatan service level pemenuhan pesanan hingga 85% peningkatan portofolio bermargin tinggi dan alat kesehatan, serta perluasan channel. Ke-tiga, segmen Retail melalui pengendalian persediaan dan kas serta penguatan portofolio produk. Ke-empat, pada segmen Services melalui peningkatan service quality di Klinik dan Laboratorium serta perluasan portofolio layanan. 

Baca Juga: Pemegang Saham Kimia Farma Putuskan untuk Tunjuk Dirut Baru

“Penguatan fundamental bisnis KAEF dilakukan pula melalui transformasi SDM dan operational excellence. Kimia Farma akan mengubah atau mengembangkan aspek-aspek kunci dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai kinerja yang lebih baik, keunggulan kompetitif, dan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan bisnis. Transformasi SDM tersebut melibatkan perubahan dalam strategi, proses dan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan SDM,” ucap Djagad, dalam paparan publik, di Jakarta, Selasa (25/6/2024). 

Menurut Djagad, Kimia Farma berkomitmen menjalankan berbagai strategi di atas agar dapat menciptakan daya ungkit guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. 

Sementara, untuk menopang kinerja tahun 2024, KAEF akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG serta telah mengalokasikan belanja modal (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek. 

“Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding. Sedangkan, segmen manufaktur mengalokasi belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik,” terangnya. 

Baca Juga: Kimia Farma Lakukan Pembenahan untuk Fundamental Bisnis yang Lebih Baik

Dengan alokasi belanja modal dan operasional tersebut, lanjut Djagad, Manajemen KAEF menargetkan kinerja tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “KAEF menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh double digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023,” ucap Djagad. 

Sejauh ini manajemen KAEF menilai fundamental perusahaan masih kuat, karena adanya pertumbuhan penjualan tahun 2023 sekitar 7,93% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp9,96 triliun. Selain itu, ditengah kondisi pasar farmasi nasional yang tertekan pada tahun 2023, Kimia Farma juga mampu menurunkan kewajiban (liabilitas) sebesar 5% dibandingkan tahun 2022. 

Namun, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Tbk, Lina Sari terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi Perseroan. Pertama, belum optimalnya komersialisasi. Ke-dua, rasionalisasi pabrik. Ke-tiga, portofolio produk yang belum optimal. Ke- empat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA). Adanya keempat isu tersebut telah membuat Perseroan masih membukukan kas operasi negatif. 

"Berbagai faktor tersebut telah menjadi tantangan atas kinerja KAEF tahun 2023. Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, Perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," ungkap Lina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: