Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Karena Minum Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Anak Autis

Bukan Karena Minum Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Anak Autis Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyakit autis pada anak sama sekali tidak ada kaitannya dengan air galon guna ulang biru yang dikonsumsi ibunya waktu hamil. Dalam diagnosanya, penyebab terjadinya autis pada anak lebih karena adanya gangguan perkembangan syarafnya.  

“Autis itu kan sebenarnya gangguan perkembangan syaraf. Kalau di dalam diagnosanya merupakan gangguan neurodevelopmental. Jadi, gangguan pertumbuhan itu letaknya di syaraf atau neuro. Jadi, tidak ada hubungannya sama sekali dengan air galon yang dikonsumsi ibunya pada saat kehamilan,” ujar Mutiara S.Psi, MPsi, Psikolog Klinis yang juga Lead Psikolog  untuk terapis di Klinik Rumah Tumbuh Kembang Anak MS School & wellbeing Center.  

Namun, lanjutnya, baik di psikiatri, kedokteran maupun di psikologi, belum ada yang bisa menjelaskan secara pasti apa penyebabnya. Penyebabnya itu bermacam-macam. Mulai dari kelainan DNA karena terjadinya mutasi gen, resiko kehamilan di usia-usia yang cukup riskan atau usia tua, kemudian pada saat kehamilan misalnya terpapar kecemasan dan stress yang tinggi, itu semua bisa memicu pertumbuhan anak dalam kandungan menjadi autis. 

Dia mengutarakan beberapa ciri anak itu terindikasi menderita autis salah satunya adalah tidak menangis waktu lahir. “Itu salah satu ciri bahwa mungkin ada masalah perkembangan pada anak. Tapi, belum tentu juga  arahnya ke autisme. Jadi, nggak pernah tahu sampai sekarang penyebab pastinya karena apa,” tuturnya. 

Tapi, lanjutnya, yang jelas anak dengan autisme itu memiliki masalah dalam tumbuh kembangnya. “Perkembangan itu kan ada bahasa, fisik, motorik, gerak tubuh, kemampuan untuk bersosialisasi. Jadi, ketika ini ada masalah, kita harus cek dulu. Anak dengan autisme itu juga kan spektrumnya luas, ada yang berat dan ada yang ringan,” bebernya.

Jadi, katanya, treatment yang diberikan kepada anak-anak autis juga sesuai dengan kondisi masalahnya, usia dan kebutuhannya apa. Untuk anak autis dengan tipikal anak yang masih belum bisa duduk tenang, belum bisa bicara, dan tantrum, kemungkinan anak itu ada masalah di sensoriknya. Anak dengan tipikal seperti ini, penanganannya biasanya dilakukan dengan terapi sensory.  Sedang untuk anak yang sulit untuk mandiri, itu biasanya ditangani dengan terapi perilaku. “Jadi, treatment itu disesuaikan dengan kebutuhannya atau masalah apa yang lagi dikeluhkan pada anak itu,” katanya.

Untuk jenis makanan yang harus dijauhi anak autis ini, Mutiara menyarankan agar menghindari makanan tepung-tepungan dan minuman yang ada manis-manisnya. Hal itu disebabkan  makanan dan minuman manis itu akan merangsang hormon happy pada anak-anak autis.

“Hormon ini menyebabkan anak autis itu semakin aktif. Sementara, untuk mengontrol tubuhnya sendiri saja anak-anak autis itu belum bisa mengendalikannya. Nah, ditambah dengan hormon happy-nya keluar, jadi kan semakin aktif anaknya,” ungkapnya.

 Baca Juga: YLKI Minta Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

Karenanya, dia membantah sama sekali jika ada yang mengatakan air galon guna ulang biru itu menjadi penyebab anak menjadi autis. “Penyebab autis bukan air galon, tapi ada kelainan pada perkembangan atau pertumbuhan anaknya,” tukasnya. 

Sebelumnya, dokter spesialis anak yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr.dr. Rini Sekartini , Sp.A (K) menegaskan hingga saat ini belum ada bukti bahwa air galon guna ulang biru bisa menyebabkan penyakit autis pada anak. Itulah sebabnya hingga saat ini pun belum ada kajian yang dilakukan terkait hal tersebut.

 “Tidak ada kajian tentang pengaruh air dari galon guna ulang biru dengan penyakit autis pada anak. Sebab, belum ada buktinya juga,” ujarnya. 

Dia juga menuturkan bahwa autis atau autisme itu merupakan masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik. Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi seperti riwayat prematur, riwayat kejang pada masa bayi, dan karena infeksi masa lampau.

“Tapi, yang pasti air galon guna ulang biru itu tidak menjadi penyebab autis. Itu sudah pasti salah. Sebab, belum ada satupun penelitian yang mengungkap bahwa autis itu karena air galon guna ulang biru,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: