ADB dan Kemenkeu Dukung Langkah ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Kembangkan Ekonomi Hijau Indonesia
PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) telah membangun fasilitas pabrik daur ulang rPET di atas lhaan seluas 2,6 hektare di Kendal, Jawa Tengah.
Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, Dian Kurniawati, mengungkapkan bahwa pabrik tersebut mampu mendaur ulang secara berkelanjutan hingga 48.000 ton limbah botol PET setiap tahunnya.
Ia juga menuturkan jika investasi andalan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia senilai US$60 juta ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan ekonomi sirkular Indonesia dan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim, sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste.
“Kita perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia. Investasi pada fasilitas baru ini adalah cara kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional,” jelas Dian.
Ia menyebut, dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang.
“Model bisnis berkelanjutan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dan stimulasi perekonomian daerah di Kendal dan wilayah Jawa Tengah,” ucapnya saat mendampingi Asian Development Bank (ADB) didampingi oleh perwakilan Kementerian Keuangan melakukan kunjungan ke fasilitas baru pabrik daur ulang rPET.
Baca Juga: Capaian dan Kinerja Ekonomi Sirkular Indonesia Sangat Rendah
Kunjungan ke fasilitas ini menunjukkan dukungan positif terhadap upaya mewujudkan target menurunkan polusi plastik dan memajukan ekonomi sirkuler serta mendukung komitmen Indonesia mencapai net zero carbon pada tahun 2060.
Investasi ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah Indonesia memasukkan investasi hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan investasi hijau di Indonesia terlihat meningkat. Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar, naik 28% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam hal daur ulang plastik, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, namun peningkatan investasi dan kebijakan yang mendukung masih dibutuhkan. Kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri menuju penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.
Deputy Country Director ADB untuk Indonesia, Renadi Budiman, menyebut bila ADB selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan. Investasi ini dapat menjadi langkah konkret dan pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia's Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia dimana pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies.
Baca Juga: TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Anak Usaha Patungan Buat Garap Energi Hijau
“Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan” tambah Renadi.
Direktur ALBA Group Asia, Yi Guo, menyatakan bahwa perusahaan sangat bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen untuk membantu negara ini dalam mengurangi dampak sampah plastik.
“Kami yakin dampak sosial ekonominya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement