Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Keunggulan Pupuk Organik Biofarm untuk Sawit Petani

Ini Keunggulan Pupuk Organik Biofarm untuk Sawit Petani Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sido Muncul Pupuk Nusantara yang merupakan afiliasi dari Sido Muncul merambah produksinya ke pupuk organik. Pupuk tersebut berasal dari limbah organik dan diberi nama Biofarm. Pupuk tersebut bisa digunakan untuk berbagai hal misalnya tanaman kelapa sawit.

Pupuk mempunyai peran penting pada usaha budidaya tanaman, salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan. Tak terkecuali pada usaha budidaya tanaman kelapa sawit yang lebih banyak mengambil buahnya.

Maka dari itu, pertumbuhan serta perkembangannya harus dijaga serta dirawat dengan baik agar bisa menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang optimal. Penggunaan pupuk pun harus sesuai dengan dosis yang tepat sesuai kebutuhan tanaman dan tepat waktu.

Dengan hadirnya alternatif pupuk tersebut, pelaku usaha perkebunan kelapa sawit, khususnya dengan lahan area S3 (marginal) dengan jenis tanah liat berpasir dan berpasir, bisa menggunakan pupuk organic tersebut untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit dengan hasil yang optimal.

Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas, meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan, mengurangi pencemaran lingkungan dan dalam jangka panjang, pupuk bisa mencegah degradasi lahan.

Maka dari itu, komitmen mendukung penggunaan dan memanfaatkan bahan organic telah diwujudkan oleh PT Sido Muncul Pupuk Nusantara dengan menghadirkan produk pupuk organik merek Biofarm.

Dalam keterangannya, Tim Research and Development PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN), Crist Zelonia menyampaikan bahwa pihaknya telah membuat pupuk dengan terobosan yang baru.

“Produk ini (Biofarm Pupuk Organik) berbentuk padat merupakan pupuk Bio Organic berbentuk kompos yang diproses dari bahan-bahan sisa hasil produksi jamu. Bahan yang digunakan kaya dengan unsur hara makromikro dan mikrobia menguntungkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Warta Ekonomi, Jumat (5/7/2024).

Selain bahannya yang padat, pihaknya juga memproduksi pupuk organik cair dengan merek dagang Herbafarm dengan klaim memberi hasil positif apabila digunakan bersamaan dengan pupuk Biofarm yang merupakan pupuk padat.

Baca Juga: IPB Kenalkan Inovasi Pupuk dari Tandan Kosong Sawit untuk Petani Jambi

Kandungan dari pupuk ini yakni kadar C organic >15% dengan nilai NPK >4%, pH 6.3 dan dilengkapi dengan mikroba menguntungkan yaitu Azotobacter sp. Azospirillum sp. Lactobacillus sp, Pseudomonas sp. Rhizobium sp.

Sementara itu, keistimewaan dan keunggulan pupuk Biofarm dibandingkan dengan produk lainnya adalah pupuk ini berasal dari bahan organik sisa produksi jamu Sido Muncul sehingga bahan bakunya konsisten tersedia. Di sisi lain, kualitas pupuk diklaim konsisten lantaran memiliki pusat laboratoriumnya sendiri.

“Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu, mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Serta meningkatkan efisiensi pemupukan, dan mengurangi dosis pupuk kimia konvensional hingga 50%,” ucap Crist. 

Sebagai informasi, lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki beberapa kelas atau karakter di antaranya adalah kelas S3 atau marginal, jenis tanah liat berpasir, dan berpasir. Klasifikasi tersebut menjadi tantangan bagi para pelaku usahanya. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil optimal, diperlukan upaya lebih.

Awalnya para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit (perusahaan) untuk mengatasi kondisi tanaman sawit di areal berpasir, menggunakan janjang kosong (jangkos) sebagai pupuk organik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: