“Tujuannya tentu meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, dan dampaknya bisa mengurangi CO2, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani sawit itu sendiri,” tutur Mauli.
Bahan bakar nabati (BBN), sambungnya bertujuan untuk melakukan penghematan devisa dan pengurangan ketergantungan terhadap BBM (fosil). Di sisi lain, dengan CPO menjadi biodiesel ini bisa meningkatkan nilai tambah industri hilir kelapa sawit.
Baca Juga: Terungkap Kepentingan Prabowo Terhadap Jokowi di Akhir Masa Jabatan
“Akibatnya apa? Harga CPO bisa stabil dan tenaga kerja dalam negeri bisa terserap sempurna. Emisi gas rumah kaca (GRK) pun berkurang sehingga kualitas lingkungan pun meningkat. Tak lupa, pendapatan petani sawit juga bakal meningkat,” imbuhnya.
Dirinya pun berharap jika kegiatan seperti FGD itu bisa ditingkatkan dan dikembangkan lebih banyak. Pasalnya, bagi BPDPKS, semakin banyak kegiatan yang bisa direformasikan atau dilakukan, maka pihaknya bisa membuat catatan yang baik untuk industri sawit Indonesia.
Baca Juga: Hanya Minyak Sawit yang Cocok untuk Biodiesel, Ini Keunggulannya
“Terutama dalam melawan black campaign (kampanye negatif) untuk kelapa sawit Indonesia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement