Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Padahal Kunci Atasi Krisis Pangan, Penerapan Benih Hasil Rekayasa Genetik Masih Terhambat Regulasi

Padahal Kunci Atasi Krisis Pangan, Penerapan Benih Hasil Rekayasa Genetik Masih Terhambat Regulasi (Dua dari kiri) Direktur Eksekutif CLID Agung Kurniawan; Perwakilan PPVTPP Wiji Astuti; Ketua Komisi Keamanan Hayati Prof. Bambang Prasetya; Anggota tim Penilai Varietas PRG Prof. Dr. Ir. Sobir, M.Si; Anggota Komisi Keamanan Hayati Dr. Ir. Roy Sparringa, M.App.Sc.; Chairman CLID Kukuh Ambar Waluyo; Biotech and Seeds Manager CLID Agustine Christela M dalam sesi Pemaparan Teknis kegiatan Sarasehan "Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern" (31/7) di Menara Mandiri, Jakarta. | Kredit Foto: CropLife Indonesia

“Regulasi yang ketat masih jadi kendala utama para peneliti di lapangan. Ditambah, ada kemungkinan ketika benih tersebut berhasil dikomersialisasi, tantangan yang dihadapi para petani sudah berubah. Padahal dari sisi petani, mereka sudah sangat antusias dan siap untuk mengadopsi teknologi ini secepatnya,” jelasnya.

Agung mencontohkan keberhasilan beberapa negara Asia, seperti Vietnam dan Filipina, yang telah mengadopsi bioteknologi dan mengalami peningkatan produksi pertanian hingga 30%.

Baca Juga: Bukan Hanya Babat lahan, Lumbung Pangan di Merauke akan Manfaatkan Teknologi Smart Farming

Penerapan benih bioteknologi memungkinkan petani untuk meminimalisir potensi kehilangan hasil tani karena dirangcang untuk memiliki sejumlah keunggulan seperti lebih resisten terhadap hama, gulma, penyakit, ataupun kondisi lingkungan yang ekstrem.

Dengan pemanfaatan benih bioteknologi ini, potensi kehilangan hasil pertanian bisa ditekan hingga 10%, yang berarti ada peningkatan produksi panen yang signifikan bagi petani di lahan terbatas.

Baca Juga: TJSL PLN Peduli Cetak Lapangan Kerja dan Kembangkan UMK Secara Nasional

"Pencapaian ini menunjukkan potensi besar bioteknologi dalam memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Kami berharap sinergi antara berbagai pihak ini dapat mendorong pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar, sehingga para petani dapat merasakan dampak positif yang sama seperti di negara-negara lain," tegas Agung.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: