- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pemerintah Luncurkan Biodiesel B40 dan Bioetanol pada Tahun 2025 Mendatang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut jika pihaknya akan meluncurkan campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari tetes tebu atau bioethanol dan minyak sawit alias biodiesel dengan konsentrasi campuran sebanyak 40% (B40) pada tahun 2025 mendatang.
Menurut Menteri ESDM, Arifin Tasrif, saat ini Indonesia sudah mulai masuk ke B35 dan diharapkan tahun depan B40 sudah mulai bisa diterapkan.
"Sudah ada kesepakatan. Kemudian juga kita akan coba nanti bietanol," jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Ungkap Besarnya Potensi Gas Selat Makassar, Ini Kata Menteri ESDM
Senada, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan uji coba pemakaian B40 untuk sektor otomotif. Pemakaian B40 di tahun ini pun sedang dilakukan uji coba bagi sektor non-otomotif.
Asal tahu saja, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan uji coba pemakaian B40 untuk sektor otomotif. Di tahun ini, pemakaian B40 sedang dilakukan uji coba untuk sektor non-otomotif.
Menurut Eniya, hasilnya tidak ada yang signifikan dibanding dengan B35.
"Jadi dari daya maksimum kendaraan itu sama, lalu pemakaian B40 dengan kondisi B30 dan D10 itu tidak berdampak signifikan pada perubahan massa, volume, dimensi atau karet dalam materialnya itu tidak ada," ungkap Eniya.
Eniya pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah memakai B40 di sektor alat berat, perekerataapian, serta angkutan laut. Yang mana komposisinya B40 sebanyak 40%, dan ada faktor komposisi lainnya yakni Biodiesel sebanyak 35% dan ditambah D5 dan B30 dengan D10.
Baca Juga: Naik Harga, HIP BBN Biodiesel Bulan Agustus 2024 Jadi Rp12.382 per Liter
"Nah ini kita tunggu hasilnya sampai dengan Desember. Untuk hasilnya kita harapkan segera bisa direalisasikan. Sehingga tahun depan bisa siap untuk all sektor pemakaian B40," ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya juga masih terus berdiskusi perihal bioethanol mengenai program campuran bioethanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5% atau 5%.
"Nah ini akan kita akselerasi, sedang dibahas ya, apakah goes to Bioetanol 5% atau E5 (Ethanol 5%) dulu, atau goes to Bioetanol 2,5% dulu, mungkin Pertamina sedang diskusi untuk hal ini, karena resource kita yang menyediakan bioetanol itu tidak banyak," kata dia.
Dia menjelaskan dari 13 industri bioethanol yang ada saat ini, hanya ada 2 industri yang baru memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grade.
"Nah ini kita ingin akselerasi industri juga, dari 13 industri bioetanol yang ada, hanya dua yang memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grid, yang lain adalah food grid," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement