- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Lapangan Banyu Urip Jadi Kontributor Produksi Minyak Terbesar Kedua di Indonesia
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan lapangan produksi minyak Banyu Urip merupakan kontributor terbesar kedua dengan kapasitas 25% produksi minyak nasional. Bahkan saat ini, produksi Lapangan Banyu Urip telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD).
Untuk itu, pihaknya menaruh perhatian besar untuk menjaga produksi tetap optimal. Hal ini ia sampaikan pada peremian produksi minyak perdana Banyu Urip Infill Clastic Blok Cepu, yang dioperatori oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Jawa Timur, Jumat (9/8).
"Berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan EMCL dalam menjaga kinerja lapangan, yaitu meningkatkan produksi dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada," katanya.
Setelah keberhasilan pemboran sumur pertama, diharapkan pada kuartal 4 tahun 2024 diharapkan akan onstream pemboran sumur kedua dan memberikan tambahan produksi hingga 9.300 BOPD.
Baca Juga: Kolaborasi Media Massa dan Industri Hulu Migas Bukti Nyata Mewujudkan Bangsa Lebih Maju
Asal tahu saja, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) secara total telah menginvestasikan 7 sumur di lokasi ini. Investasi untuk ketujuh pemboran sumur mencapai USD203,5 juta atau setara Rp3,25 triliun (kurs Rp16.000 per USD) dan diperkirakan memberikan penambahan penerimaan negara sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp32 triliun diharapkan dapat memberikan tambahan minyak sebesar 42.92 MMSTB.
”Upaya-upaya tersebut dapat menjembatani potensi Indonesia dalam mencapai target 1 MMBOPD dan 12 BSCFD pada dekade ini. Potensi-potensi ini terus kita gali, tentunya demi meraih cita-cita jangka panjang untuk kemandirian energi," tegas Dwi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement