Dalam rangka mendukung keberhasilan produksi Long Term Planning (LTP) minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik (bscfd) di 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar event akbar Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 14 hingga 16 Agustus 2024.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, mengatakan gelaran ini merupakan langkah strategis dari SKK Migas dalam mempersiapkan proyek-proyek besar migas yang hampir beriringan digenjot. Gelaran ini diharapkan dapat menelurkan strategi terbaik dalam mengakselerasi proyek-proyek Migas sehingga sesuai dengan QCD, Quality, Cost and Delivery.
Baca Juga: Hari Pertama SCM Summit 2024, SKK Migas Catat 10 PJBG Senilai Rp18,9 Triliun
”Karena nanti (dikhawatirkan) akan saling rebutan, karena hampir barengan semua proyek itu. Karena kita lagi tender semua ini, Inpex lagi tender, terus UCC, Mubadala tender, Genting tender, sebentar lagi IDD tender, dan mungkin tahun depan Mubadala juga akan tender karena POD kan akhir tahun direncanakannya. Jadi akhirnya banyak karena itu kami memetakan karena buat kami proyek itu nomor satu QCD,” ujar Rudi dalam sesi interview di sela SCM Summit 2024, Kamis (15/8/2024).
Selanjutnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro merinci target KPI dari SKK Migas di tahun ini akan melakukan pengeboran sebanyak 925 sumur guna menopang target LTP SKK Migas. Angka ini meningkat pesat 300% dibanding tahun 2020 di mana pengeboran migas hanya mencapai 240 sumur.
”Dan ini membutuhkan kolaborasi, integrasi dari semua stakeholder supaya kita bisa mensupport ke arah itu,” jelas Hudi.
Hudi melanjutkan dalam jangka panjang atau tepatnya 2029, SKK Migas akan mengelola sebanyak 141 proyek investasi dengan nilai total USD36,2 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sebesar USD32 billion atau setara dengan Rp487 triliun rupiah dan non-PSN sekitar USD3,78 miliar atau sekitar Rp57 triliun.
”One of the main reason kita menciptakan summit ini adalah untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi,” lanjut Hudi.
Kepala Divisi Pengelolaan Lantai Supply SKK Migas yang juga selaku Ketua Umum Supply Chain National Capacity Summit 2024, Eka Bhayu Setta mengatakan dengan adanya proyek besar yang tengah digenjot, melalui gelaran ini dirinya berharap akan tercipta sinergi dan kolaborasi yang kuat antar stakeholder.
“Kita punya long term tadi, itu kita memberikan gambaran kepada para penyedia barang dan jasa, stakeholder bahwa ayo, bareng-bareng kita. Jadi, challenging itu. Semakin besar proyek, kalau kita nggak bisa catch up, akan susah kita bisa memenuhi kapasitas nasionalnya,” tutup Bhayu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement