Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lindungi Diri di Dunia Maya dan Jaga Reputasi Digital Jadi Kunci Sukses Karier

Lindungi Diri di Dunia Maya dan Jaga Reputasi Digital Jadi Kunci Sukses Karier Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan tema "Pentingnya Menjaga Data Pribadi dalam Dunia Digital" pada Senin (19/8/2024). 

Kali ini hadir pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2024 yang ahli di bidangnya untuk berbagai bidang antara lain Pegiat Literasi Digital dan Dosen Komunikasi & Bisnis Digital Universitas Gunadarma, Aidil Wicaksono, bersama Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji, serta Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama. 

We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu delapan jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Berhubungan dengan itu, kesuksesan karier digital ternyata tidak hanya soal keahlian. Tapi juga terpengaruh dari bagaimana seseorang menjaga diri di dunia maya, karena reputasi digital dan keamanan data pribadi menjadi kunci penting agar sukses karier berkelanjutan. 

"Digital savety (keamanan digital) ini bersumbernya pada jejak digital," ungkap Aidil Wicaksono.

Ia mengingatkan untuk menjaga reputasi digital karena hal tersebut menjadi cerminan diri di dunia maya. Pengguna media digital harus berhati-hati dalam berbagi dengan menghindari berbagi hal sensitif di media sosial, menjaga privasi profil, mengontrol jejak digital, dan menghindari kontroversi misalnya berkomentar pedas atau membuat konten provokatif. 

Aidil pun mengungkap dampak yang akan ditimbulkan dari pembocoran data, hingga bisa berujung mengancam karier seseorang. Kerugian finansial seperti bocornya rekening bank, kehilangan kepercayaan, sampai rusaknya reputasi karena bisa saja orang membuat fitnah untuk merusak reputasi. 

Ia kemudian memberi tips melindungi data pribadi di tempat kerja, seperti menggunakan password kuat, waspada phising dengan tidak klik data sembarangan, backup data, dan selalu memperbarui keamanan. Untuk itu diperlukan juga edukasi dalam meningkatkan kesadaran serta meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi karena data pribadi bocor, serta membangun kepercayaan dan rasa aman di dunia maya.  

Sementara itu nara sumber lainnya, Bayu Indra menambahkan tentang skill atau kecakapan digital yang diperlukan dalam memaksimalkan penggunaan gadget. Anda bisa mempelajari perangkat lunak untuk meningkatkan produktivitas, seperti Figma, Evernote, Trello, Google Workspace, hingga Hootsuit.

Baca Juga: Lakukan Rebranding, ION Network Pertegas Komitmen Tingkatkan Infrastruktur Digital

Kemudian memaksimalkan penggunaan media sosial untuk sarana positif. Pengguna bisa mempelajarinya dengan mengetahui karakteristik tiap media sosial, mengatur privasi, serta melihat segmen yang berbeda. "Setiap orang bisa merepresentasikan diri secara berbeda di ranah maya sesuai platform yang digunakan," terangnya. 

Nara sumber lainnya, Novianto Puji mengungkap bahwa setiap pengguna digital perlu memiliki dasar pemahaman budaya Pancasila. Di setiap silanya, telah terkandung prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh sebagai pengguna ruang digital yang berbudaya. 

Mulai dengan sila pertama tentang ketuhanan, lalu sila kedua menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, sila ketiga menjabarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, lalu sila keempat tentang musyawarah dan mufakat, serta sila kelima mengenai wujud keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesiaz 

"Pancasila adalah pondasi kuat budaya digital," tandas Novianto. 

Sebagai informasi, webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website 

literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: