Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Alokasikan Rp14,8 Miliar untuk Konversi Motor Listrik, Realisasi Masih Jauh dari Target

Pemerintah Alokasikan Rp14,8 Miliar untuk Konversi Motor Listrik, Realisasi Masih Jauh dari Target Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp14,8 miliar untuk mengkonversi 1.480 unit sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik secara gratis di wilayah Jabodetabek. Namun, menjelang akhir Agustus, tercatat realisasinya baru mencapai 51 unit motor yang berhasil dikonversi dan dibayarkan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyampaikan hal tersebut terjadi karena adanya beberapa hambatan.

Baca Juga: Konversi Motor Listrik Gratis Hadir Lagi, Ini Lokasinya!

” Nah, syarat terbayarkan itu harus keluar SUT (Surat Uji Tipe). Ini yang saya gemes sama SUT, karena Kementerian Perhubungan Darat yang kapasitas ujinya disananya itu kecil dan yang ngurusin satu orang,” ujar Eniya pada Acara Ev Conversion Forum, Kamis (22/08/2024).

Dikonfirmasi langsung oleh Warta Ekonomi, Eniya merinci, tahun ini sudah ada 786 unit motor yang mendaftar untuk konversi ke listrik baik di tahap I dan tahap II tahun 2024. 51 unit diantaranya sudah dikerjakan dan terbayar, 133 proses pencairan dan sudah dapat SUT, dan 348 unit tengah proses pengerjaan.

Pemerintah menyadari bahwa minat konversi kendaraan listrik di Indonesia masih tergolong rendah. Untuk itu dana bantuan pun ditingkatkan menjadi Rp 10 juta per unit dari sebelumnya 7 juta per unit di tahun 2023.

”Rp14.8 miliar untuk 1480 unit,” ujar Eniya pada Warta Ekonomi. Dana ini juga ditambah dari beberapa dana CSR Perusahaan yang mendukung program konversi.

”Nah ini dibantu memang dari 10 juta plus CSR. Jadi memang masih ada additional fee yang 10 juta plus 7 juta atau 5 juta atau 6 juta kan bervariasi tergantung jenis motornya.  Nah sekarang sudah dibantu CSR. CSR itu yang mengeluarkan dana untuk support ini,” terang Eniya.

Eniya pun terus mendorong masyarakat untuk menyerap program ini.

”Upaya kita adalah konversi dulu. Konversi aja kalau bisa berjalan 10%, itu sudah sekitar 2 juta kendaraan. 2 juta kendaraan itu sebetulnya target kita tahun 2025.Tapi kan ini merangkak ini. Merangkak karena memang masifnya informasi tentang kendaraan listrik ini, ini harus terus-menerus didengungkan,” kata Eniya.

Bahkan kata Eniya bagi kendaraan yang tak lolos uji emisi, Pemerintah bersedia memberikan dana senilai Rp10 Juta. Asalkan mau mengkonversi kendaraanya ke kendaraan listrik.

”Jadi perjanjian kerjasama yang besok saya tanda tangani sama diri KLHK itu dua hal yang satu proper, yang masuk menjadi klaim proper ada tambahan 5 poin.Yang satu lagi, semua kendaraan yang tidak lolos emisi langsung kita beri bantuan 10 juta.Tapi dengan syarat dia juga harus mau,” tandas Eniya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjabarkan apabila masyarakat mau beralih ke kendaraan listrik maka akan terjadi penghematan yang luar biasa.

"Satu motor jika menggunakan 1 liter BBM dapat menempuh sejauh 35 Km dan mengeluarkan emisi 2,5 Kg CO2. Jika menggunakan BBM jenis Pertamax per liter Rp13.700 yang setara dengan 1 Kwh seharga Rp2.400, maka akan terdapat penghematan sebesar Rp11.300," ungkap Dadan.

Baca Juga: United E-Motor Gelar Pameran Motor Listrik di Berbagai Lokasi

Perhitungan konsumsi listrik 1 Kwh sepeda motor listrik dapat menempuh sejauh 35 Km tersebut sudah melalui uji selama 10.000 jam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: