Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Varietas Padi yang Cocok Ditanam di Lahan Kelapa Sawit

Ini Varietas Padi yang Cocok Ditanam di Lahan Kelapa Sawit Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada bulan Juni 2024 lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggencarkan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria). Pada agenda tersebut, Kementan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menanam varietas padi Gamagora 7.

Lantas, apa itu varietas Gamagora 7 yang dikembangkan oleh universitas ternama dari Yogyakarta ini?

Dikutip dari laman ugm.ac.id, oleh Warta Ekonomi, Jumat (23/8/2024), perkembangan padi varietas Gamagora 7 ini sudah sejal tahun 2023 dijalankan. Adapun nama Gamagora merupakan kepanjangan dari Gadjah Mada Gogo Rancah 7.

Varietas Gamagora 7 ini perkembangan hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM dan sudah dikembangkan di beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak tahun 2023 silam. Kemudian, pada Kamis (7/6/2024) lalu sebanyak 100 kilogram benih padi Gamagora 7 ini turut serta dalam program Kesatria di Banten.

Baca Juga: Waspada Benih Sawit Ilegal Beredar, Ini Cara Membedakannya

Menurut Kepala PIAT UGM, Taryono, benih Gamagora 7 ini dinilai cocok untuk ditanam di lahan kelapa sawit. Bahkan, dia menyebut varietas ini dijuluki sebagai padi amphibi lantaran bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan iklim.

Taryono menjelaskan bahwa riset untuk mendapatkan benih yang tangguh di lahan kering dan persawahan telah dimulai sejak tahun 2006 silam. Selain itu, padi varietas tersebut berasal dari induk padi Rajalele dari Klaten. Sehingga, secara mutu, bentuk dan juga rasanya sama dengan Rajalele.

“Tujuan riset sejak awal merakit padi yang bisa ditanam di lahan kering tadah hujan dan di lahan sawah untuk menyiasati perubahan iklim dan dampak alih fungsi lahan. Untuk padi Gamagora 7 telah mengikuti uji multilokasi baik di lahan sawah maupun di lokasi tadah hujan di beberapa daerah,” kata Taryono.

Baca Juga: Praktisi Perkebunan: Kemitraan Kelapa Sawit Membawa Revolusi Sawit Indonesia

Kelebihan lainnya dari padi varietas ini yakni tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2, penyakit hawar daun patotipe III, serta penyakit blast ras 033, 073, dan 133.

Umur tanaman padi ini tergolong lebih pendek jika dibandingkan dengan varietas lainnya yakni hanya 104 hari panen. Bahkan, data dari beberapa daerah yang telah panen uji potensi angka rata-rata panen yang didapat 7,95 ton per hektare dengan potensi maksimal 9,8 ton padi kering panen.

Alhasil, penanaman Gamagora 7 ini pun memberi harapan banyak bagi petani lantaran jenis padinya yang cocok ditanam di musim kering dan lahan tadah hujan serta tidak membutuhkan banyak air maupun pupuk dalam prosesnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: