Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Terus-terusan Genjot Konversi Molis, Ternyata ini Alasannya

Pemerintah Terus-terusan Genjot Konversi Molis, Ternyata ini Alasannya Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia. Hal ini dilakukan salah satunya guna menurunkan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan akan energi fosil yang terus membebani bagi negara. 

Penggunaan kendaraan listrik, tak hanya akan agresif dalam menurunkan emisi karbon tapi juga dapat menghemat kantong bagi para penggunanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjabarkan bahwa untuk mencapai di jarak yang sama misalnya saja 35 KM, kendaraan BBM membutuhkan 1 liter BBM. Anggap saja Pertamax, maka pengguna harus merogoh kocek sebesar Rp13.700 (harga saat ini).

Sedangkan apabila menggunakan kendaraan listrik, untuk menempuh jarak yang sama hanya diperlukan 1 Kwh listrik dengan banderol sebesar Rp2.400.

Baca Juga: B4T dan BSI Sepakat Bangun Ekosistem Electrical Vehicle

”Maka akan terdapat penghematan sebesar Rp11.300," ungkap Dadan pada acara Ev Conversion Forum di Gedung Kementerian esdm, Kamis (23/08/2024).

Untuk emisinya, Dadan merinci, 1 L BBM dapat menghasilkan 2,5 Kg Co2. Sedangkan motor listrik dengan equivalen yang sama hanya menghasilkan 1 Kg Co2.

”1 kilogram CO2 kalau kita pakai motor listrik, 2,5 kilogram kalau kita pakai motor BBM,” tutur Dadan.

Untuk menumbuhkan minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik, Pemerintah pun mengebut program konversi kendaraan BBM ke listrik. Di wilayah Jabodetabek, Pemerintah menargetkan dapat mengkonversi sebanyak 1.000 unit kendaraan secara gratis tahun ini.

Bahkan jumlah ini bisa meningkat. Pasalnya Pemerintah telah menyediakan dana senilai Rp14.8 miliar untuk mengakseleasi progam ini. Dengan per unit motor mendapat bantuan Rp10 juta, maka sebetulnya Pemerintah telah siap untuk mengakomodir animo masyarakat yang ingin beralih ke listrik hingga 1.480 unit.

”Rp14.8 miliar untuk 1480 unit,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi pada Warta Ekonomi.

Lanjut Eniya, lewat program konversi dan efisiensi energi lainnya, Pemerintah optimis dapat menurunkan 132,25 juta ton CO2 dari berbagai efisiensi energi lainnya atau 32% dari target penurunan emisi 358 juta ton sampai dengan 2030.

Bagi anda yang berminat untuk melakukan konversi secara gratis dari Pemerintah, silahkan mengisi formulir pendaftaran secara online melalui https://ebtke.esdm.go.id/konversi/bengkel-rekanan atau langsung ke bengkel konversi.

”Saat ini bengkel-bengkel konversi tersebut melalui penunjukan bisa diberikan sertifikasi, verifikasi, dan saat ini sudah mencapai 25 dari bengkel konversi, dan ini kita berharap tumbuh dan makin banyak,” tutur Eniya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: