Sampoerna Festival UMKM 2024 yang menghadirkan lebih dari 150 pelaku UMKM mulai dari produk makanan dan minuman hingga kebutuhan rumah tangga, juga diisi dengan berbagai macam talk show yang menghadirkan perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan juga dihadiri oleh pegiat usaha mikro yang telah berkembang menjadi usaha besar.
Pada tanggal 21 Agustus 2024, talk show diisi oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, M. Riza Damanik, Direktur Perdagangan Melalui Sistim Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Rifan Ardianto, Hendy Setiono Group CEO Baba Rafi Enterprise, dan Kusdarmawan Aryo Baskoro Owner Distro Rown Division yang menjadi narasumber pada Talkshow Sampoerna Festival UMKM 2024, dan sebagai moderator jalannya diskusi Luqmanul Hakim Government Relations KSP Sahabat Mitra Sejati, yang berlangsung di Atrium Gedung Sampoerna Strategic Square.
Baca Juga: 120 UMKM Lulus Kurasi Program Mikro Mandiri, Hasil Kolaborasi Pemerintah dan SBM ITB
Dengan mengusung tema Tren dan Inovasi UMKM Pada Platform Digital, Riza menyampaikan bahwa terdapat 3 hal sesuai dengan yang pemerintah inginkan yaitu antara lain menginginkan ekonomi tumbuh sehingga kehidupan masyarakat Indonesia lebih berkualitas, bagaimana usaha mikro yang sudah mencapai 99,6% tumbuh menjadi usaha besar dan naik kelas. Yang kedua adalah bagaimana tercipta koperasi-koperasi yang modern. Strateginya adalah menciptakan usaha-usaha mikro ini jangan jalan sendiri-sendiri dan bisa bergabung kedalam kelompoknya sehingga nantinya tidak lagi menjadi mikro. Cara lainnya adalah memperkuat koperasi-koperasi untuk melakukan pendampingan kepada usaha-usaha mikro dan membangun kluster-kluster ekonomi sesuai dengan memanfaatkan digitalisasi pada bidang usahanya.
Riza menambahkan, dengan adanya pendampingan oleh koperasi maka para usaha mikro ini juga akan mendapatkan pembiayaan dan dengan demikian usaha mikro lambat laun akan menjadi usaha menengah dan menjadi usaha besar. Disisi lain Rifan menjelaskan bahwa lima sektor ekonomi digital yang tumbuh saat ini yaitu e-commerce, fintech, edutech, healtech dan media online. Ini bisa menjadi kesempatan bagi umkm untuk naik kelas dengan masuk memanfaatkan dari salah satu sektor tersebut.
Dari data yang ada penyerapan teknologi digital pada sektor usaha kecil 58% dan usaha mikro 32%. Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap brand lokal semakin tinggi, tercatat pada kampanye bangga buatan Indonesia mendorong 69% konsumen berbelanja produk lokal. Media penjualan online tertinggi ditempati instant messenger 95,17%, Social Media 41,3%. Kementerian perdagangan memiliki produk digitalisasi perdagangan yang telah membina 1.952 umkm. Oleh karena itu momentum tren digitalisasi kita dorong untuk UMKM naik kelas dengan memanfaatkan IoT, jelas rifan
Baca Juga: Paruh Tahun 2024, Jamkrindo Sukses Jamin 3,89 Juta UMKM
Selajutnya yaitu Hendy Setiono selaku Group CEO Baba Rafi Enterprise dan Kusdarmawan Aryo Baskoro selaku Owner Rown Division. Keduanya bercerita tentang pangalamannya membangun usaha sejak usia muda dan sekarang sudah menjadi usaha maju dan berkembang dan beradaptasi atas perubahan zamandengan mengembangkan sistim teknologi yang menggunakan paltform digital, dengan adanya digitalisasi ini menjadi tantangan tersendiri yaitu bagaimana kita menciptakan nilai dan experience atas produk yang kita jual kepada customer, layanan complaint handling dan mitigasi risiko usaha baik terhadap fitur layanan COD, dan ancaman cyber crime atas keberlangsungan usaha. Namun mereka berdua optimis dengan adanya digitiliasi dapat meningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement