Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Ultimatum Pengurus Sumur Minyak Idle, Bunyinya Tegas!

Bahlil Ultimatum Pengurus Sumur Minyak Idle, Bunyinya Tegas! Bahlil Lahadalia | Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah memberikan instruksi tegas kepada seluruh pihak terkait rekativasi sumur minyak idle atau tidak aktif. Hal ini merupakan wujud komitmen Pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri.

"Saya perintahkan sumur-sumur idle yang dikuasai KKKS kalau tidak dijalankan, kita cabut izinnya," tegasnya saat menjadi pembicara di Progam Executive Course on Strategic Management and Leadership Cohort-4 Universitas Pertahanan, di Jakarta, Senin (26/8).

Baca Juga: Punya Waktu Dua Bulan, Bahlil Lahadalia Bakal Fokus di Regulasi Sektor Mineral dan Batubara

Bahlil mengungkapkan bahwa terdapat potensi produksi tambahan yang cukup besar dari sumur-sumur idle ini. 

"Dengan mengoptimalkan kembali sumur-sumur yang ada, kita dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan tanpa perlu melakukan eksplorasi baru yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar," terangnya.

Sebagai informasi, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well.

Namun demikian, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor HSE dan non teknikal seperti masalah masyarakat.

Bahlil menjelaskan bahwa reaktivasi sumur idle merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan kriteria Bagian Wilayah Kerja (WK) Migas potensial yang idle, yaitu lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan plan of development (POD) selain POD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut.

Selain itu juga apabila terdapat struktur pada WK eksploitasi yang telah mendapat status discovery dan tidak dikerjakan selama 3 tahun berturut-turut. KKKS diberikan beberapa opsi untuk mengoptimalkan WK idle ini, antara lain:

Baca Juga: PHE Cetak Kinerja Cemerlang: Produksi Migas Capai 1,05 Juta BOEPD di Semester 1 2024

  • Mengerjakan sendiri: KKKS dapat langsung menggarap WK idle tersebut.
  • Kerja sama: Bekerja sama dengan badan usaha lain untuk menerapkan teknologi tertentu.
  • Diambil alih KKKS lain: WK idle dapat diusulkan untuk dikelola oleh KKKS lain.
  • Dikembalikan ke negara: WK idle dapat dikembalikan ke negara untuk dilelang kembali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: