Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BRPT Menjadi High Alpha Stock, Ini Sebabnya!

Saham BRPT Menjadi High Alpha Stock, Ini Sebabnya! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sucor Sekuritas merekomendasikan sahan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebagai High Alpha Stock, atau saham dengan pengembalian yang jauh melebihi rata-rata pasar.Saham BRPT dapat menjadi salah satu pilihan menarik bagi para investor didukung oleh kombinasi faktor fundamental yang kuat dan pendorong momentum yang signifikan.

Arief Putra, seorang analis dari Sucor Sekuritas menyatakan, “secara historis, BRPT telah muncul sebagai penerima manfaat utama dari situasi ini. Kali ini, kami yakin BRPT kemungkinan akan kembali muncul sebagai saham dengan potensi high-alpha, didorong oleh empat faktor fundamental yang kuat dan dua katalis momentum yang signifikan,” ujarnya.

Baca Juga: ACEN dan Barito Renewables Lakukan Kerja Sama untuk Mendukung Transformasi Energi Angin di Indonesia

Dalam konteks performa historis, BRPT telah menunjukkan peningkatan harga lebih dari 600% sejak tahun 2000, mengungguli banyak perusahaan sejenis yang hanya mencatat kenaikan sekitar 500% selama tujuh reli pasar terakhir. Namun, pada reli pasar terbaru, harga saham BRPT hanya naik 2%, tertinggal 12% dari pesaingnya. Hal ini menunjukkan adanya ruang pertumbuhan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dan menjadi peluang bagi investor untuk masuk.

Faktor fundamental yang kuat, sebagaimana yang dimaksud oleh Arief adalah BRPT melalui anak perusahaannya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), di mana BRPT memiliki 35% saham. TPIA berada di ambang dua perkembangan besar, pertama adalah akuisisi 80% saham Shell oleh TPIA yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan TPIA hingga enam kali lipat, mendorong pemulihan yang menguntungkan. Kedua, spin-off Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan infrastruktur TPIA yang dimiliki 80%, baru-baru ini dilakukan dan diyakini akan membuka nilai serta meningkatkan valuasi TPIA dan BRPT. 
Baca Juga: Di Tengah Persaingan Bisnis, Barito Pacific Konsisten Usung Keberlanjutan

Selain itu, dua anak perusahaan lain yang tidak kalah penting adalah operasi komersial penuh pembangkit listrik 2000 MW, di mana BRPT memiliki 34% saham, yang diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan asosiasi hingga USD 51 juta per tahun pada tahun 2025, serta kolaborasi anak perusahaan properti, Griya Idola. Griya Idola berkolaborasi untuk menjual 400 hektar lahan industri dan residensial di pelabuhan Patimban dan Cikupa, dengan pendapatan tahunan diperkirakan mencapai USD 5 juta mulai tahun 2025.

Selain faktor fundamental, BRPT juga didukung oleh dua katalis momentum yang signifikan. Pertama adalah masuknya salah satu anak perusahaan BRPT yaitu PT Barito RenewablesEnergy Tbk (BREN) ke Indeks FTSE Global Equity. Hal ini diharapkan meningkatkan permintaan saham BREN dan mendorong kenaikan harga saham. Kedua, jika kenaikan ini terus berlanjut, investor dapat mengantisipasi BREN masuk ke indeks MSCI yang akan semakin meningkatkan permintaan saham.

Selain itu, Andreas Yordan Tarigan, analis dari Sucor Sekuritas, menyatakan BRPT telah terbukti menjadi saham dengan kinerja luar biasa di pasar bullish. 

“BRPT sebagai holding dari TPIA dan BREN, dengan proposisi nilai yang lebih baik dan risiko bisnis yang terdiversifikasi. Oleh karena itu, target harga kami sebesar Rp.3.500 dapat dicapai mengingat pasar bullish jangka panjang,” ujarnya.

Dengan proyeksi keuangan yang positif, diversifikasi bisnis yang kuat, serta valuasi yang menarik, saham BRPT layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio investasi jangka panjang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: