Koordinator Nasional Prabowo-Gibran Digital Team (Pride), Anthony Leong geram adanya gerakan ‘Tusuk 3 Paslon’ di Pilkada Jakarta 2024. Ia menilai bahwa inisiatif ini bisa menimbulkan dampak negatif terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Menurut Anthony, gerakan tersebut berpotensi mengaburkan makna dari pendidikan politik yang seharusnya diberikan kepada masyarakat dalam momen pilkada.
Baca Juga: Elektabilitas Om Zein Melesat Tinggalkan Anne Ratna di Pilkada Purwakarta
"Pilkada seharusnya menjadi sarana pendidikan politik yang baik bagi masyarakat, bukan menjadi ajang untuk membuat gerakan-gerakan yang tidak produktif," tegasnya, dilansir Kamis (12/09/2024).
Anthony menjelaskan bahwa gerakan ini justru mengarahkan masyarakat untuk menciptakan surat suara yang tidak sah. Bahkan, ia menilai bahwa efek dari gerakan ini bisa lebih berbahaya daripada aksi golongan putih (golput).
"Seharusnya momen pilkada ini untuk mengajak masyarakat menentukan pilihannya, bukan justru mengarahkan mereka untuk membuat surat suara tidak sah," katanya.
Ia menegaskan bahwa gerakan seperti ini seharusnya dihindari karena dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun dengan susah payah di Indonesia.
Anthony mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan hak pilihnya, dengan mempertimbangkan program dan visi yang ditawarkan oleh ketiga pasangan calon yang berkompetisi.
Ia juga mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam mengawal jalannya pesta demokrasi, agar partisipasi politik yang sehat dapat terus berkembang. Dengan demikian, ia berharap angka golput bisa ditekan dan masyarakat terlibat penuh dalam menentukan masa depan kota selama lima tahun mendatang.
Baca Juga: Tujuan Mengerikan KIM Plus Usung RK di Pilkada DKI Jakarta
"Perhatikan dengan baik program-program dari ketiga pasangan calon, kemudian pilihlah dengan hati nurani," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement