Pada Kamis (12/9/2024), tercatat harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mulai rontok. Hal tersebut membalikkan penguatan yang terjadi sebelumnya seiring pelemahan harga minyak kedelai.
Pada data BMD, tercatat kontrak berjangka CPO untuk September 2024 naik senilai 53 Ringgit Malaysia menjadi 4.020 Ringgit Malaysia per tonnya. Sementara itu, untuk kontrak berjangka CPO Oktober 2024, diprediksi melemah 28 Ringgit Malaysia menjadi 3.935 Ringgit Malaysia per tonnya.
Baca Juga: Daewoong Biologics Jadi Perusahaan Asing Pertama dengan Sertifikasi CPOB untuk Terapi Sel Punca
Pada bulan November, harga kontrak berjangka CPO 2024 akan melorot sebesar 49 Ringgit Malaysia menjadi 3.852 Ringgit Malaysia per tonnya. Pada tahun 2024, kontrak berjangka CPO akan berkurang 47 Ringgit Malaysia menjadi 3.810 Ringgit Malaysia per tonnya.
Sementara itu untuk Januari 2025 kontrak berjangka CPO tercatat jatuh 47 Ringgit Malaysia menjadi 3.776 Ringgit Malaysia per tonnya.
Menanggapi hal demikian, David Ng selaku Trader Minyak Sawit menyebut jika harga CPO terkoreksi mengikuti harga minyak kedelai yang mulai melemah.
Baca Juga: Bullish atau Bearish, Yuk Simak Prediksi Harga CPO
"Kami melihat support pada 3.790 Ringgit Malaysia dan resistance pada 3.950 Ringgit Malaysia," kata David dikutip dari Bernama, Jumat (13/9/2024).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement