"Sebanyak 59% Gen Z juga merasa mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini perlu diperhatikan dalam menyiapkan SDM berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, khususnya di Jawa Barat," ungkapnya.
APINDO turut serta dalam meningkatkan kualitas SDM, baik melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi maupun dengan mengadakan pelatihan di perusahaan-perusahaan. Terlebih lagi, dengan pengembangan kawasan REBANA, penting bagi Jawa Barat untuk menyiapkan SDM yang berkualitas guna mendukung pertumbuhan industri.
Baca Juga: Anugerah Penyiaran KPID Jabar 2024 Dorong Penyiaran Inklusif dan Merata
"Meski begitu, link and match masih menjadi tantangan besar. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi lebih cepat dibandingkan kurikulum, fasilitas pendidikan, maupun dari sisi kemampuan pengajar," tegasnya.
Meskipun menjadi tantangan jangan lantas menjadi concern terus-menerus yang justru menyebabkan para lulusan merasa khawatir berlebihan dan pesimis setiap kali ada lowongan tetapi tidak sesusi dengan jurusan kuliahnya.
Link and match akan terus menjadi tantangan, sehingga yang harus kita lakukan adalah terus menerus menumbuhkan optimisme pada para lulusan dan pencari kerja serta mendorong mereka meningkatkan kapasitas dengan menambah pengetahuan dan keterampilan kekinian yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.
Baca Juga: Jabar Ekspor Kopi Greenbean 17 Ton ke Belanda, Senilai Rp2,4 M
"Diharapkan penguatan kemitraan antara UPI dan APINDO Jawa Barat akan menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik dan menghasilkan SDM berkualitas sehingga mendorong peningkatan keterserapan lulusan di dunia kerja," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement