- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Dirjen Bea Cukai: Batik Sawit, Inovasi Baru yang Harus Kita Dukung Bersama
Pekan Raya Bea Cukai (PRBC) 2024 yang digelar Auditorium Merauke, Komplek Direktorat Bea Cukai di kawasan Rawamangun Jakarta Timur pada 17-19 September 2024, terasa beda.
Ini terjadi lantaran di antara jejeran booth UMKM yang ada di Auditorium itu, ada satu booth yang menarik perhatian Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai, Askolani. Booth Batik Sawit.
Istrinya, Rinny Askolani, malah sempat beberapa kali berpose dengan ragam motif batik sawit yang dipajang di booth itu. Tak terkecuali Sekretaris Dirjen Bea Cukai, Ayu Sukorini.
Adalah Smart Batik Indonesia, UMKM binaan Kemenkeu Satu Daerah Istimewa Yogyakarta, mitra Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang memajang Batik Sawit itu dalam kegiatan UMKM Fair.
UMKM Fair ini menjadi bagian dari rangkaian acara PRBC yang meliputi UMKM Week, Customs and Excise Festival for High School, Customs and Excise Festival for University, dan Customs and Excise Economics Seminar.
Baca Juga: Lomba Batik Sawit Nasional Pertama dari Yogyakarta
Batik Sawit yang menjadi inovasi terbaru yang dikembangkan oleh Smart Batik Indonesia setahun belakangan itu, langsung 'diserbu' oleh sejumlah pegawai bea cukai yang datang ke acara itu.
"Inovasi Batik Sawit ini harus terus didukung untuk dikembangkan. Selamat kepada Batik Sawit yang menjadi inovasi baru dan dibina oleh BPDPKS. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mensupport dan membantu mengembangkan," kata Askolani sambil menengok beberapa motif batik yang ada di sana.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Bea Cukai, Rinny Askolani dan Sekretaris Dirjen Bea Cukai, turut memberikan apresiasi.
"Alhamdulillah pada kegiatan kali ini, puluhan produk Batik Sawit kami terjual. Terima kasih kepada keluarga besar Bea Cukai yang telah membeli produk-produk kami. Kami senang sekali, teman-teman Bea Cukai ramah dan humble," kata CEO Batik Sawit, Miftahudin Nur Ihsan, kepada Warta Ekonomi, jelang sore tadi.
Bagi COO Smart Batik, Dinar Indah Lufita Sari, apresiasi tadi menjadi motivasi tersendiri. "Kami semakin yakin untuk terus mengembangkan Batik Sawit ini. Alhamdulillah, sekarang sudah 56 pembatik di Jogja yang ikut merasakan manfaat dari inovasi Batik Sawit. Kami akan terus melakukan inovasi untuk semakin mewarnai industri batik di Indonesia," ujar mahasiswi S3 Kimia UGM itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement